Untuk memahami kondisi saat ini, berikut adalah fakta penting soal varian Omicron yang harus diketahui.
WHO masih melakukan penelitian untuk memastikan kecepatan penularan Omicron dibandingkan varian lainnya.
Sehingga, belum ada data yang bisa memastikan kemampuan penyebaran virus ini.
Baca juga: Dokter Penemu Varian Omicron: Gejalanya Berbeda dengan Delta
Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian Omicron disebut 500 persen lebih menular daripada virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 2019 lalu.
"Kalau diibaratakan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500 persen atau lima kalinya kecepatan penularannya," kata Dicky.
Gejala varian Omicron disebutkan sangat ringan dan aneh dibandingkan mutasi Covid-19 sebelumnya.
Hal ini berdasarkan laporan Angelique Coetzee, dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menyampaikan soal varian baru ini.
Sejumlah pasien yang masih muda cenderung melaporkan keluhan nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan selama 1-2 hari.
Namun mereka tidak kehilangan indera perasa atau penciuman, yang biasanya jadi ciri khas Covid-19.
Ada banyak aspek soal varian Omicron yang belum bisa dipastikan termasuk risiko yang menyebabkan kematian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.