Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Manfaat dan Risiko Memakai "Selimut Berat"

Kompas.com - Diperbarui 31/01/2023, 15:37 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Peserta studi mengaku, terapi pijat membantu mengurangi nyeri lutut dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Terapi pijat memberikan tekanan yang dalam pada sendi osteoartritis, sehingga kemungkinan manfaat serupa dapat dirasakan saat menggunakan selimut berat.

6. Nyeri kronis

Sebuah studi tahun 2021 yang dilakukan para peneliti di UC San Diego menemukan selimut berat dapat mengurangi nyeri kronis.

Sebanyak 94 peserta dengan nyeri kronis menggunakan selimut ringan dan selimut berat selama satu minggu.

Mereka yang berada dalam kelompok selimut berat merasakan lega karena pengurangan rasa nyeri, terutama jika mereka juga mengalami kecemasan.

Akan tetapi, selimut berat tidak mengurangi tingkat intensitas nyeri.

7. Prosedur medis

Satu studi pada 2016 meneliti penggunaan selimut berat pada peserta yang menjalani pencabutan gigi bungsu.

Peserta yang menggunakan selimut berat mengalami penurunan gejala kecemasan dibandingkan kelompok kontrol yang tidak memakai selimut tersebut.

Para peneliti melakukan studi serupa pada remaja yang menggunakan selimut berat selama pencabutan gigi.

Hasilnya, peserta yang menggunakan selimut berat mengalami lebih sedikit kecemasan dibandingkan mereka yang tidak memakainya.

Prosedur medis cenderung menyebabkan gejala kecemasan seperti peningkatan detak jantung. Namun, selimut berat diyakini dapat bermanfaat dalam menenangkan gejala tersebut.

Risiko memakai selimut berat

Produsen selimut berat menyatakan, jika produk ini tidak boleh digunakan pada balita di bawah usia dua tahun karena dapat meningkatkan risiko meninggal dunia akibat lemas.

Baca juga: Selimut Tebal Bantu Tidur Lebih Nyenyak

Selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum mencoba selimut berat untuk anak.

Selimut berat juga kurang cocok bagi orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti:

- Sleep apnea yang menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur

- Asma, yang menyebabkan kesulitan bernapas di malam hari

- Claustrophobia, yang dipicu oleh selimut berat yang ketat
 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com