KOMPAS.com - Orang yang berkepribadian perfeksionis memang memiliki sisi keunggulan dari orang-orang di sekitarnya.
Misalnya, ia dikenal sangat teliti, perhatian terhadap detail, pekerja keras, hingga punya standar kerja yang tinggi.
Meski begitu, tidak selamanya orang yang perfeksionis merasakan banyak hal menyenangkan.
Ada beberapa kelemahan dari sifat perfeksionis yang seringkali membuat orang lain tidak suka, bahkan jengkel.
Jika kamu menyadari sifat perfeksionis cukup dominan dalam kepribadianmu, ada sejumlah cara yang bisa kamu lakukan menurut psikolog Scott Bea, PsyD.
“Langkah pertama adalah mengenal diri sendiri. Kenali apakah self-talk Anda positif atau negatif. Juga, pahami apa itu perfeksionisme dan bagaimana hal itu dapat bekerja dalam hidup Anda," ujar Dr. Bea.
Perfeksionisme adalah sifat suka mengejar kesempurnaan. Sifat ini memiliki standar kinerja yang sangat tinggi.
Menurut Dr. Bea, orang yang perfeksionis suka mengkritik diri sendiri. Tapi, sebaliknya mereka takut dikritik oleh orang lain.
Bagi banyak orang, perfeksionisme dimulai sejak masa kanak-kanak.
“Bisa ditanamkan oleh orang tua, guru, atau figur berpengaruh lainnya,” kata Dr. Bea.
Orang perfeksionis kerap merasa harga dirinya bergantung pada pencapaiannya, sehingga ia memastikan mencapai target dengan sebaik mungkin.
Baca juga: Orang Perfeksionis Gampang Stres
Memiliki standar yang tinggi memang memiliki keuntungan.
Ini dapat membantu orang meningkatkan keterampilannya meskipun tidak ada hasil yang benar-benar menjadi sempurna.
“Musisi, atlet, dan dokter, misalnya, mungkin tidak akan mencapai kesuksesan jika mereka tidak terus-menerus berusaha untuk menjadi sempurna,” kata Dr. Bea.
Tentu saja selalu mengejar kesempurnaan memiliki sisi yang tidak baik, salah satunya adalah prokrastinasi atau kebiasaan menunda pekerjaan.