KOMPAS.com - Kamu mungkin pernah risih atau marah dengan perilaku temanmu yang narsis, bukan?
Selain mengganggu, mereka seringkali juga bersikap terlalu pede, suka memanipulasi perasaan kita, dan tidak mau dikritik.
Walau banyak orang mengira narsis adalah kebiasaan, faktanya narsis yang berlebihan bisa didiagnosis sebagai gangguan kepribadian narsistik, lho!
Tanda seseorang mengalami gangguan kepribadian ini adalah cara berpikir mereka tunggal dan percaya bahwa ia tidak pernah salah.
Orang yang demikian juga keras kepala dan teguh dalam pandangannya tentang dunia, dirinya sendiri, dan orang-orang di sekitar.
Walau penyebab pasti gangguan kepribadian narsistik belum diketahui, orang yang narsis masih punya kesempatan untuk mengubah sifatnya.
Baca juga: Poster Narsis Hujan Kritik, Politikus dan Pejabat Belum Tentu Kapok
Hal ini diungkapkan Elinor Greenberg, psikolog berlisensi dan penulis "Borderline, Narcissistic, and Schizoid Adaptations: The Pursuit of Love, Admiration, and Safety".
“Tidak semua orang yang narsis bisa berubah. Mereka harus sangat termotivasi dan mau merefleksikan diri. Tapi jika ya, itu mungkin (berubah)," ujar Greenberg.
Berikut ini adalah kunci mengubah orang yang narsis agar mereka lebih berempati dan peduli dengan orang lain.
Sebenarnya setiap orang memiliki sifat narsis. Hanya saja, tingkatnya berbeda-beda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.