Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2022, 08:22 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Smart casual sering menjadi kode berpakaian kaum pria untuk menghadiri berbagai acara, entah pergi ke kantor atau berkencan.

Gaya berpakaian ini dapat membuat kita tampak berkelas dan canggih, namun tetap santai dan nyaman.

Tetapi jika tidak diterapkan dengan baik, gaya smart casual bisa terlihat membosankan dan kurang menarik dipandang.

Apa itu smart casual?

Smart casual pada dasarnya adalah penggabungan dua kata yang saling berlawanan. Smart itu menggambarkan penampilan yang rapi, sedangkan casual adalah gaya santai.

Tidak heran bila orang sering bingung dengan aturan gaya ini. Karenanya, gaya smart casual sering dianggap layaknya kertas kosong yang dapat dicoret-coret sesuka hati oleh kita.

Kita bisa memadukan atasan yang rapi dengan bawahan yang lebih kasual, atau sebaliknya. Misalnya, memakai blazer dan celana jins, atau atasan kaus dengan celana bahan.

Umumnya, gaya berpakaian ini diterapkan pria untuk pergi ke acara yang relatif santai namun tetap formal, seperti resepsi pernikahan, kencan, atau pesta makan.

Menampilkan atribut smart casual tidaklah semudah mengawinkan blazer dengan celana jins. Kita memerlukan potongan busana yang cocok agar terlihat saling melengkapi dan tidak membuat kita mencolok.

Tergantung dari jenis acara yang ingin dikunjungi, smart casual bisa diartikan berbeda.

Gaya smart casual di acara pesta bersama rekan kerja tentunya tidak sama dengan smart casual ketika berkencan.

Ketika kita memutuskan untuk mencoba kode berpakaian ini, pastikan kita mengetahui jenis acara dan dengan siapa kita pergi ke acara tersebut.

Sebagai contoh, acara kelulusan atau wisuda cenderung kaku dan formal, sehingga sah-sah saja memakai pakaian rapi seperti blazer atau jas.

Namun di saat berkencan, atasan blazer mungkin sedikit berlebihan.

Cobalah memakai bawahan yang smart seperti celana bahan dan sepatu bot, lalu padukan dengan atasan kemeja Oxford dan jaket bomber yang lebih kasual.

Baca juga: Ide Tampilan Bergaya Smart Casual

Smart casual tidak sama dengan casual

Mudah untuk membedakan gaya smart casual dengan casual.

Gaya casual tidak memiliki aturan. Kita bebas mau memakai pakaian santai apa pun, seperti t-shirt dan celana jins atau celana olahraga, sepatu kets, serta hoodie.

Sedangkan smart casual tidak demikian. Kita membutuhkan pakaian yang santai namun tetap rapi untuk meningkatkan penampilan, baik celana dengan detail lipit di bagian depan, kemeja berkancing, atau pun sweater kasmir.

Gaya casual adalah sesuatu yang dengan mudah kita kenakan, sementara smart casual merupakan kode berbusana yang memerlukan lebih banyak usaha.

Aturan bergaya smart casual

Gaya smart casual Gaya smart casual
Dalam hal bergaya smart casual, pertimbangkan bagian mana yang ingin ditonjolkan. Itulah aturan bergaya smart casual.

Berikut aturan yang bisa kita terapkan:

1. Tampilan sederhana

Jika kita ragu untuk memulai, jangan berlebihan. Kenakan celana jins gelap atau celana chino, kemeja Oxford, blazer biru tua, atau pakaian rajutan.

2. Menambahkan warna pelengkap

Gaya smart casual memungkinkan kita memakai setelan yang tidak senada.

Jika kita ingin memadukan blazer dan celana panjang, pilihlah warna-warna pelengkap yang cenderung kalem seperti blazer biru tua, kemeja putih, dan celana wol abu-abu klasik.

Untuk tampilan yang tidak terlalu mencolok, pertimbangkan warna hijau atau cokelat.

3. Memerhatikan detail

Memerhatikan detail juga merupakan bagian dari penerapan gaya smart casual yang apik.

Pastikan ujung celana tidak terlalu panjang, sepatu yang digunakan bersih atau sudah disemir (jika sepatu itu terbuat dari kulit), menyelaraskan material kulit pada ikat pinggang dan sepatu agar tidak berbenturan, dan banyak lagi.

4. Awali dari item kasual terlebih dahulu

Cara mudah untuk membentuk gaya smart casual adalah mengawali dari item kasual terlebih dahulu.

Pakailah apa yang biasa kita gunakan dalam situasi santai, lalu tukar beberapa potongan pakaian dengan sesuatu yang lebih formal.

Mulailah dengan kombinasi t-shirt, celana jins, hoodie, dan sepatu kets. Kemudian tukar hoodie dengan blazer atau jaket bomber, dan sepatu Derby untuk mengganti sepatu kets.

Baca juga: 9 Bagian Busana dengan Kisah Unik yang Mungkin Kamu Belum Tahu

Potongan pakaian smart casual

Gaya smart casual Gaya smart casual
1. Kemeja Oxford button-down

Kemeja Oxford button-down adalah kemeja yang bisa digunakan untuk acara apa pun.

Banyak pesohor seperti Miles Davis Jr, Paul Newman, atau James Dean yang gemar memakai kemeja ini.

Awalnya kemeja Oxford button-down terlihat dikenakan para atlet olahraga polo (olahraga menggiring bola menggunakan pemukul panjang seperti tongkat golf, dengan pemain menunggang kuda).

Para pemain polo di abad ke-19 terganggu dengan kerah baju mereka yang berkibar saat bermain.

Kemudian, lahirlah kemeja Oxford button-down dengan tambahan kancing untuk menjaga kerah agar tetap "terkunci" dan tidak bergerak-gerak.

Kemeja ini memungkinkan pemain polo terlihat smart serta tidak mengganggu mereka saat bermain.

Di tahun 80-an sampai 90-an, kemeja Oxford button-down menjadi salah satu item unggulan yang diproduksi perusahaan fesyen Ralph Lauren.

Kemeja Oxford button-down tidak terlalu formal ketimbang kemeja berkerah konvensional, sehingga cocok dipakai sebagai bagian dari gaya smart casual.

Baca juga: Kemeja Chambray, Apa dan Bagaimana Memakainya?

2. Unstructured blazer

Unstructured blazer berbeda dari jas biasa. Blazer ini terkadang tidak disertai bantalan di dada dan bahu, lipatannya tidak kaku, sehingga menghasilkan tampilan yang lebih loose.

Sedangkan blazer tradisional biasanya menonjolkan bahu, menciptakan garis yang rapi, dan identik dengan pakaian bisnis.

Unstructured blazer terlihat lebih santai dan natural, sehingga mudah dipadukan dengan pakaian santai seperti celana chino, t-shirt, kaus polo, dan pakaian rajutan.

3. Celana serut

Sampai beberapa tahun lalu, celana serut tidak begitu populer. Namun seiring dengan keinginan orang untuk berpakaian santai, terutama selama pandemi, celana ini kian digemari.

Celana serut bertali menawarkan kenyamanan berbeda dibandingkan celana bahan biasa.

Rata-rata celana serut terbuat dari kain katun dan wol. Bahan ini membuat celana serut nyaman dipakai layaknya celana olahraga, namun memiliki tampilan yang rapi seperti celana bahan.

Kita dapat memadukan celana serut dengan pakaian rajutan, mantel, dan sepatu pantofel.

4. Sepatu kets minimalis

Sepatu kets minimalis menjadi salah satu pilihan terbaik untuk alas kaki smart casual.

Banyak brand di pasaran yang menyediakan sepatu kets seperti ini. Carilah yang berbahan kulit, dengan desain yang minim dan rapi.

5. Celana jins

Jins adalah item smart casual yang bisa meningkatkan atau menurunkan penampilan kita, tergantung jenisnya.

Agar tidak merusak tampilan, pilihlah celana jins bernuansa gelap dalam warna hitam atau unwashed indigo.

Warna-warna gelap akan mudah dipadukan bersama kemeja Oxford, sepatu Derby, sepatu kets, atau pakaian klasik pria lainnya.

Mengenai ukuran celana, cari yang tidak terlalu ketat dan tidak terlalu lebar. Terakhir, gulung bagian ujung celana tepat di atas sepatu.

6. Sepatu Derby cokelat

Sepatu Derby mirip dengan sepatu Oxford, namun lebih santai. Perbedaan antara kedua sepatu terdapat di bagian tali.

Sepatu Oxford memiliki sistem tali tertutup, di mana lubang tali dijahit di bawah bagian depan sepatu sehingga terlihat lebih ramping.

Di sisi lain, sepatu Derby memiliki konstruksi tali yang terbuka, di mana lubang tali dijahit di atas vamp. Konstruksi ini membuat sepatu Derby lebih nyaman dan mudah dipakai.

Singkatnya, sepatu Derby berada di tengah-tengah, tidak terlalu formal atau terlalu santai. Kita dapat memadukan sepatu ini dengan celana jins atau celana panjang rapi.

Carilah sepatu Derby dengan sol karet yang sedikit lebih tebal untuk memberikan tampilan kontemporer sekaligus menawarkan kemudahan mencengkeram permukaan tanah ketika kita terjebak dalam cuaca yang buruk.

Baca juga: Ada Banyak Jenis Sepatu, Tahukah Kamu Bedanya?

7. Celana chino

Celana chino sudah lama digemari orang-orang yang mencari sesuatu yang tidak terlihat kaku.

Secara teknis, celana chino merupakan celana khusus yang dirancang penjahit dengan ritsleting dan saku miring di bagian samping.

Chino sebenarnya merujuk pada kain katun twill yang pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 untuk militer Inggris dan Perancis.

Kain ini dirancang agar tahan lama dan nyaman saat dipakai tentara berolahraga.

Celana chino tradisional biasanya memiliki warna khaki, namun saat ini banyak pilihan warna lain.

Jenis celana ini tidak lagi diasosiasikan sebagai celana militer, melainkan sudah menjadi item populer kaum adam selain celana jins.

Pilihlah celana chino dengan potongan regular fit yang tampak lebar di bagian paha namun mengecil di bagian ujung kaki.

Baca juga: Apa Itu Gaya Smart Casual dan Bagaimana Padu Padannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com