Oleh: Alifia Putri Yudanti & Ikko Anata
MENJADI orangtua tunggal (single parent) pastilah bukan perkara yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, lebih dari mereka yang memiliki pasangan.
Terlebih, saat kita baru saja memiliki buah hati.
Meskipun begitu, menjadi orangtua tunggal bukanlah penghalang untuk kita tetap merawat anak-anak kita, khususnya saat masih bayi.
Tentunya, mereka membutuhkan perlindungan dan perhatian yang ekstra daripada anak-anak yang usianya lebih tua.
Sebagai orangtua tunggal, kita harus siap siaga saat mereka menangis pada malam hari, baik karena lapar atau ingin buang air.
Tak hanya buah hati, orangtua tunggal pun rentan mengalami stres dan tekanan karena harus mengurus anak seorang diri.
Studi Griffin dalam "The Lonely Society" menunjukkan bahwa orangtua tunggal cenderung lebih rentan mengalami masalah mental karena masih beredarnya stigma negatif di masyarakat.
Meskipun begitu, menurut penelitian European Society of Human Reproduction and Embryology (2017), hubungan orangtua dan anak serta perkembangannya yang dibesarkan oleh orangtua tunggal bisa sama baiknya dengan mereka yang dibesarkan oleh orangtua lengkap.
Hal ini bisa terjadi saat orangtua tunggal mendapatkan dukungan positif dari orang-orang di sekitarnya.
Saat pertama kali menjadi orangtua tunggal, kita akan kesulitan untuk mengambil langkah yang tepat.
Untuk mengatasinya, berikut lima tips yang bisa dilakukan para orang tua tunggal.
Menjadi orangtua tunggal untuk pertama kali dalam seumur hidup pastilah sulit. Terlebih, saat kita belum paham bagaimana cara merawat bayi dengan tepat.
Bayi memiliki titik sensitivitas lebih tinggi daripada manusia dewasa, salah merawat mereka bisa saja celaka.
Agar tak keliru, bacalah sumber-sumber terpercaya yang ada di internet. Apabila masih tak yakin, coba konsultasikan dengan dokter terkait tips-tips merawat bayi.