Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2022, 19:54 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas di sekolah kembali dilaksanakan meski kita tengah dihadapkan pada ancaman Omicron yang sedang bergejolak.

Pelaksanaan PTM Terbatas ini dilakukan guna menghindari fenomena learning loss yang membuat anak-anak jadi tertinggal banyak pelajaran akibat pembelajaran secara daring yang berkepanjangan.

Namun kembalinya anak-anak ke sekolah di tengah beredarnya varian Omricon tentu saja menimbulkan kecemasan bagi para orangtua jika anaknya berisiko terpapar virus.

Karenanya, Direktur Sekolah Dasar, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemendikbud, Sri Wahyuningsih pun menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan hak perlindungan kepada peserta didik agar mereka tetap sehat.

"Kami tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para peserta didik dengan PTM Terbatas 100 persen. Ingat, terbatas ya," terangnya dalam webinar Ruang Keluarga SoKlin Antisep, Kamis (20/1/2022).

"Apalagi, di sekolah yang berada pada zona level tiga itu masih harus bergiliran masuk sekolah atau blended learning," sambung dia.

Dalam pelaksanaannya, Sri menjelaskan bahwa tenaga pengajar juga sudah harus divaksin secara lengkap, sembari peserta didik yang secara bertahap sedang dilengkapi vaksinasinya.

Kemudian, PTM pun menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga proses pembelajaran yang harus dikawal dengan baik.

Proses PTM yang aman pun dapat tercipta dengan peran keluarga selain penerapan prokes yang baik di sekolah dan juga vaksinasi.

"Vaksinasi dan prokes saja tidak cukup, perlu adanya perubahan perilaku yang baik pula," ungkapnya.

"Orangtua perlu mengedukasi anak-anak bahwa kita harus menjadi masyarakat yang siap menghadapi tantangan, khususnya di masa pandemi dan kita harus bisa saling menguatkan maupun saling mengingatkan," ujar dia.

Baca juga: Prokes Ketat, Kunci Keamanan Pembelajaran Tatap Muka

Cara menjaga kesehatan anak

Dokter spesialis anak, Dr Lucia Nauli Simbolon, MSc, SpA, mengatakan bahwa untuk mendukung pelaksanaan PTM Terbatas, orangtua perlu menjaga kesehatan anak-anak dan mendorong mereka melakukan vaksinasi.

"Kesehatan anak-anak dipengaruhi oleh multi-faktor, mulai dari asupan bergizi dan seimbang, minum yang cukup, prokes, serta vaksinasi berbagai penyakit," jelasnya.

Selain itu, pelaksanaan PTM dalam kelompok belajar kecil juga dapat memudahkan proses contact tracing jika terdapat kasus positif.

"Batasi interaksi yang tidak diperlukan. Jam masuk dan keluar diatur bertahap sehingga tidak ada kerumuman. Perhatikan pula kondisi kesehatan anak yang memiliki penyakit komorbid," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com