Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Mitos Soal Anti-aging yang Tak Perlu Dikhawatirkan

Kompas.com - 18/02/2022, 10:01 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika bicara soal perawatan kulit, terutama dalam masalah anti-aging atau penuaan dini, rumor dan mitos terkait hal itu bukan lagi hal aneh.

Mitos itu acap kali membuat keinginan menjaga kulit agar tetap muda terasa menyeramkan.

Nah agar tidak salah informasi dalam menggunakannya, sebaiknya ketahui apa saja mitos-mitos soal anti-aging yang tak perlu dikhawatirkan, seperti berikut ini.

Kerutan adalah tanda pertama penuaan

Banyak dokter kulit yang meyakini bahwa tanda-tanda penuaan seperti berkurangnya elastisitas kulit, garis halus, serta perubahan warna dan tekstur akan muncul lebih dulu sebelum kerutan.

"Saya kira bintik hitam dan rendahnya volume wajah adalah tanda penuaan yang harus disadari pertama kali,” ujar dokter kulit bersertifikat Jason Emer, MD.

Bahkan menurutnya, banyak orang telah mengalami tanda ini sejak usia 20 tahunan.

Jadi intinya, tak ada kata terlalu cepat untuk memulai rutinitas anti penuaan. Malah, perbedaan besar pun akan terlihat jika kita melakukannya sejak dini.

Penuaan ditentukan oleh gen

Ini tidak sepenuhnya benar. Alasannya, penuaan ditentukan oleh dua faktor, yaitu intrinsik (dari dalam) dan ekstrinsik (dari luar).

Menurut dokter kulit bersertifikat asal New York Joshua Zeichner, penuaan intrinsik memang mengacu pada kecenderungan genetik seseorang.

Namun, faktor ekstrinsik yang mengacu pada percepatan proses penuaan alami karena faktor lingkungan seperti sinar UV dan polusi pun berpengaruh.

“Terlepas dari gen, faktor ekstrinsik dapat menyebabkan penuaan yang buruk, bahkan pada pemilik gen yang baik,” ujarnya.

Baca juga: 5 Jus Terbaik untuk Memperlambat Proses Penuaan

Chemical peel merusak kulit

Menurut ahli bedah plastik asal New York, Konstantin Vasyukevich, MD, beberapa chemical peel memang dapat merusak kulit.

Namun, peel kekinian umumnya memiliki formula lebih lembut sehingga tidak merusak kulit asalkan pemakaiannya sesuai.

Jadi, jika kamu ingin melakukan peeling, pastikan bahwa itu dilakukan oleh seorang ahli bedah plastik agar bisa menanyakan berbagai hal.

Sunscreen hanya dipakai saat terpapar matahari langsung

Sebenarnya ini tidak tepat. Sebab menurut dokter kulit Hadley King, MD,kulit kita tetap terpapar sinar matahari meski tidak pergi ke luar rumah.

"Ada dua jenis sinar UV: UVA dan UVB," ujar King.

Sinar UVA umumnya terkait dengan penuaan sel kulit dan cenderung menjadi penyebab keriput, bintik matahari, dan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari lainnya.

Sementara itu, sinar UVB alias penyebab utama kulit terbakar, langsung merusak DNA dalam sel kulit, dan terkait untuk sebagian besar kanker kulit.

Nah, kaca yang biasanya digunakan di jendela mobil, rumah, dan kantor dirancang untuk memblokir sebagian besar sinar UVB, tetapi tidak memberikan perlindungan dari semua sinar UVA.

Jadi, pakailah sunscreen meski dalam rumah ya.

Perawatan anti penuaan akan menunjukkan hasil cepat.

Meski tentu kita semua ingin hasil cepat dan instan, usaha memperlambat penuaan kulit butuh waktu sampai hasilnya terlihat.

Lalu menurut Dr. Vasyukevich, jadwal penggunaan skincare yang tidak beraturan pun dapat menyebabkan kegagalan pada pencegahan penuaan dini.

Soal waktu, Dokter Zeichner berpendapat bahwa manfaat skincare baru bisa terlihat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah pemakaian pertama.

“Hal terdekat dengan produk “anti-penuaan” instan adalah eksfoliator yang membantu mengangkat sel-sel mati di permukaan kulit, atau asam hialuronat untuk memberikan efek menghidrasi pada kulit,” kata dia.

Baca juga: 10 Kebiasaan Buruk yang Picu Penuaan Dini

Produk mahal lebih efektif

Harga mahal tak memastikan suatu produk akan lebih efektif. Jadi, daripada kesal dengan harga barang, akan lebih baik untuk memperhatikan bahan baku produk.

“Penetapan harga dalam perawatan kulit terkadang lebih mencerminkan pemasaran dan branding dibanding kualitas," kata Dr. Vasyukevich.

Bahkan menurutnya, terkadang perawatan kulit yang paling sederhana dan termurah lebih efektif dibanding pengobatan yang lebih mahal.

Rutinitas perawatan kulit di malam hari lebih penting dibanding siang hari

Menurut ahli kimia botani dan pendiri dari DMK Skincare Danné Montague-King, kebutuhan kulit saat malam berbeda dengan pagi hari.

Saat pagi, kulit akan melindungi dari polusi dan cahaya yang merusak, sementara malam hari dibutuhkan untuk “membangun.”

Jadi, di pagi hari, kita perlu menggunakan produk dengan kandungan yang melindungi dari semua itu,

Retinol perlu digunakan setiap hari

Ini bisa benar, bisa juga salah. Sebab, meski menggunakannya tiap hari, terkadang beberapa jenis kulit tidak bisa mentoleransinya.

"Dalam dua hingga empat minggu pertama, kulit Anda mengalami proses yang disebut retinisasi (ketika sel-sel kulit menyesuaikan diri dengan molekul retina itu sendiri) di mana ia mudah teriritasi," kata Dr. Zeichner.

"Untuk mengatasi kemerahan, kekeringan, gatal, dan pengelupasan, Anda harus tetap menerapkannya setiap hari di awal untuk memberi waktu pada kulit Anda untuk menyesuaikan diri,” tambahnya.

Jadi sebaiknya, tingkatkan penggunaan retinol perlahan karena kulit perlu mendapatkan lebih banyak toleransi.

Namun jika menemukan bahwa dosis rutin masih memicu iritasi, yang terbaik adalah memakainya lebih jarang.

Minum air lebih banyak, lebih baik

Sebenarnya, belum ada data yang menunjukkan bahwa meminum delapan gelas air per hari dapat membuat kulit lebih terhidrasi.

Perlu diingat, meski meminum banyak air itu penting, overdehidrasi juga dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan serus.

Pasalnya, saat rasio cairan dan elektrolit dalam darah tidak seimbang, sodium dalam darah bisa berada dalam tingkat yang rendah (misalnya hypnotremia).

Jika nyeri, artinya produk bekerja

Tidak seperti saat berolahraga, rasa panas atau nyeri setelah memakai skincare bukanlah pertanda baik.

Jika merasakannya, artinya kulitmu iritasi, dan kulit iritasi akan lebih mudah berjerawat.

Selain itu, hal ini menandakan bahwa keseimbangan pH kulit terganggu akibat penggunaan produk yang terlalu keras, menyebabkan pelindung kulit melemah.

Pelindung yang melemah akan lebih mudah membuat kulit menua. Jadi, pastikan untuk memberi makan kulit dengan produk yang dapat menjaga keseimbangan minyak pelindung dalam kulit.

Baca juga: Berbagai Gaya Hidup yang Mempercepat Proses Penuaan, Apa Saja?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com