Unik, Jam Tangan Casio Pro Trek Dibuat dari Biji Jarak dan Jagung

KOMPAS.com - Tak hanya G-Shock, pabrikan elektronik asal Jepang, Casio pun memiliki Pro Trex sebagai alternatif jam tangan outdoor yang tak kalah kokoh.

Nah, belum lama ini, Casio merilis arloji Pro Trek terbaru, PRW-61. Uniknya, jam tangan ini dibuat dari bahan-bahan bio-plastik, yang berasal dari biji jarak dan jagung.

Alih-alih menggunakan plastik oil-based, cangkang depan dan bezel, serta tali pada arloji ini terbuat dari bahan yang lebih ramah lingkungan.

Lalu, arloji ini pun dikemas dalam packaging yang berasal dari kertas daur ulang.

Baca juga: Pro Trek PRT-B50, Arloji Petualang dari Casio dengan 4 Sensor

Tak hanya soal material, jam tangan ini juga dilengkapi dengan beberapa fitur kegiatan luar ruang, seperti kompas digital, barometer/altimeter, dan termometer.

Selain itu, ada pula fitur penerimaan gelombang radio multi-band dari enam stasiun transmisi di seluruh dunia untuk memastikan ketepatan waktu yang akurat, lengkap dengan sel surya.

Ada pun fitur lainnya yang dapat kita gunakan adalah stopwatch, penghitung waktu mundur, lima alarm harian yang dapat diprogram, sinyal waktu setiap jam, kalender, dan lampu LED ganda.

Baca juga: Piala AFF 2020, Casio Bikin G-Shock Edisi Khusus Timnas PSSI

Sebelumnya, Casio sudah pernah mengeluarkan beberapa jam tangan ramah lingkungan yang tergolong menarik, namun mungkin terkesan amat mewah.

Misalnya, Casio G-Shock MTGB1000VL-4A yang diluncurkan pada tahun 2020 menampilkan bezel pelangi berlapis ion.

Arloji ini terinspirasi dari petir vulkanik dan strap merah transparan yang mengingatkan pada lava.

Baca juga: Jeda 20 Tahun, Casio Kembali Rilis Ponsel Outdoor G’zOne

Sebaliknya, PRW-61 ini jauh lebih bersahaja, di mana jam tangan ini hadir dalam tiga pilihan warna yakni khaki dengan bezel hitam, hitam dengan bezel perak, dan full hitam.

Sampai saat ini, belum ada harga internasional dan tanggal rilis untuk jam tangan Casio PRW-61, tetapi menurut G-Central, harganya mungkin dibandrol sekitar 520 dollar AS atau sekitar Rp 7,4 juta.