Jika ingin menggunakan bahan yang ramah lingkungan, pilih saja microfiber. Tapi, pastikan untuk mencucinya dengan air panas setelah selesai digunakan.
Pisahkan tisu menjadi beberapa bagian dan lipat atau gulung agar sesuai dengan wadah.
Jika tidak, lipat dalam satu lapisan yang disambung dengan tisu berikutnya sehingga dapat ditarik bersama-sama.
Jika memiliki wadah bundar, sambungan tisu dapat disobek menjadi dua dan lepaskan karton bagian dalam agar gulungan tisu bisa ditarik dari tengah.
Pastikan jumlah alkohol yang disiapkan cukup untuk menutupi dan membahasi tisu. Setidaknya siapkan 3 cangkir alkohol untuk memenuhi 40 tisu yang dilipat.
Minyak esensial atau atsiri dapat memberikan aroma yang menyenangkan dan beberapa di antaranya memiliki sifat antibakteri.
Pilih saja minyak esensial yang disukai dan sesuaikan jumlah yang diinginkan.
Minyak esensial yang memiliki sifat antibakteri adalah tea tree, lavender, geranium, lemon, jeruk, kayu putih, rosemary, kayu manis, cengkeh, thyme, dan peppermint.
Tuangkan alkohol dengan campuran minyak esensial secukupnya di atas tisu dan tunggu sampai cairannya meresap.
Jika campuran alkohol dan minyak esensial belum membasahi semua lapisan tisu, tuangkan saja sisanya.
Setelahnya kita cukup menutup wadah secara rapat-rapat dan tisu disinfektan siap digunakan.
Sebelum digunakan jangan lupa untuk menempelkan label atau memberikan tulisan di wadah tisu disinfektan agar orang lain mengetahuinya.
Baca juga: Efektifkah Tisu Basah Disinfektan Bersihkan Kuman?
Tisu disinfektan memang berguna membersihkan kotoran, bakteri, kuman, bahkan virus dari benda-benda di sekitar kita.
Tapi, bersihkan dulu permukaan benda yang akan dilap dengan tisu disinfektan. Tujuannya supaya tisu disinfektan bisa bekerja secara efektif.
Tisu disinfektan jangan sampai terlalu basah, apalagi terlalu kering. Yang terpenting adalah kadar alkohol dalam tisu disinfektan harus selalu cukup.