Ketika sudah merasa baik-baik saja --tidak ada perasaan putus asa, tidak ada energi negatif--, renungkan hubunganmu dengan dia.
Apakah dia benar-benar pria yang tepat untukmu, atau apakah kamu malah meragukannya?
Kemudian, pikirkan apakah dia benar-benar ideal bagi kamu, dan apakah kamu bahagia saat berada di dekatnya?
Intinya, jujurlah pada diri sendiri, karena bisa saja kamu sebenarnya lebih baik tanpa dirinya.
Jika hati nuranimu mengatakan bahwa dia adalah pria yang tepat, biarkan dia kembali kepadamu.
Baca juga: Ingin Coba Sex Toys tapi Sungkan Utarakan ke Pasangan? Ini Saran Ahli
Cukuplah kamu menjadi diri sendiri dan lakukan yang terbaik.
Sebab, ketika dia merasa kamu adalah wanita yang disukainya, keraguannya akan hilang dan minatnya pada kamu pun kembali.
Jika dia terlihat berusaha, artinya dia memang memiliki keinginan kuat untuk mengatasi penyebab dirinya menjauh sebelumnya.
Jika kamu dan pasangan ditakdirkan untuk bersama, pasti dia akan kembali, dan kamu tidak perlu lagi menebak bagaimana perasaan dia.
Lalu perlu diingat juga, apa pun yang kamu lakukan, jangan mengejarnya.
Tak sepantasnya wanita mengejar dan memohon pada seorang pria untuk kembali. Ingat, dirimu jauh lebih berharga dari hal itu.
Lalu, jika dia tetap tidak menyadari usaha dan nilaimu, artinya dia memang tak pantas untuk menjadi pasanganmu. Selesaikan sajalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.