Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2022, 10:54 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Jangan memukul anak

Memukul masih digunakan oleh beberapa orangtua sebagai bentuk hubungan.

Padahal, metode ini tidak mengajarkan anak benar atau salah dan hanya mengajarkan anak untuk takut akan konsekuensi eksternal.

Hasilnya, anak termotivasi untuk menghindari tertangkap oleh orangtuanya.

Lagipula, memukul anak dapat memberi contoh kepada anak bahwa kita dapat menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan berpotensi menjadi perundung.

Bahkan, ia bisa menjadi pelaku kekerasan rumah tangga dan mengembangkan perilaku anti sosial ketika dewasa.

Jadi, gunakan metode mendisiplinkan anak yang lebih baik, seperti Displin Positif dan penguatan positif.

Selalu ingat tujuan kita membesarkan anak

Sebagian besar orangtua tentu ingin anaknya cerdas, produktif di sekolah, mandiri, penyayang, sehat, dan bahagia.

Namun karena kehidupan sehari-hari yang dijalaninya, terkadang orangtua merasa stres dan melupakan semua itu.

Nah, saat stres melanda, usahakan untuk berpikir bagaimana dampak kemarahan dan frustasi bagi anak dan mengubah penagalaman negatif itu menjadi hal yang menyenangkan bagi anak.

Memanfaatkan ilmu parenting yang ada

Saat ini, sudah cukup banyak buku dan artikel yang memuat tentang ilmu parenting berbasis sains, seperti The Science of Parenting, sehingga orangtua lebih mudah untuk merawat anaknya.

Lalu selain berbasis sains, masih ada beberapa gaya pengasuhan lain yang bisa kita pilih dan sesuaikan berdasarkan sifat anak.

Misalnya, metode pendisiplinan positif seperti pengalihan, penalaran, penghapusan hak istimewa, dan lain-lain. Kita bisa memilih metode manapun yang cocok untuk anak.

Baca juga: Apa itu Tiger Parenting? Metode yang Dewakan Kesuksesan Anak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com