Namun sebaliknya, anak yang diberi kesempatan untuk memeroleh self-esteem dengan membangun keterampilan dan kemampuan nyata akan memiliki hasil yang sangat positif.
Baca juga: Cara Kenali dan Dampingi Orang yang Alami Kekerasan Online
Jangan menghukum anak dengan kekerasan. Pasalnya, jika kita melakukan tindak kekerasan pada anak, ia akan mengikutinya.
Kita juga akan mengajarinya untuk tak memiliki simpati dan lepas kendali saat marah.
Jadi, pastikan hukuman yang kita berikan didasari oleh rasa perhatian terhadap perilaku dan apa yang anak rasakan, bukan berdasarkan masalah emosional.
Ajari anak cara tepat untuk menenangkan diri saat kesal. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan memberinya contoh.
Baca juga: Isu Kekerasan Seksual Kian Masif, Awas Terpicu Emosi Negatif
Orangtua perlu menunjukkan ketahanan dirinya, caranya memecahkan masalah, dan strateginya saat nengatasi sesuatu di depan anak-anaknya.
Kendati demikian, itu bukan berarti bahwa orangtua harus bersikap keras atau menyembunyikan perasaannya.
Sebaliknya, orangtua perlu menunjukkan teknik yang sehat untuk menangani konflik dan emosi dalam hidup dan mendorong anak untuk melakukan hal yang sama.
Intinya, sebagai orangtua atau pengasuh anak, kita perlu menumbuhkan kasih sayang dan keyakinan pada kebaikan dan potensi manusia guna mencegah anak menjadi pelaku kekerasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.