Jangan lupa untuk membuat lingkungan tidur senyaman mungkin, seperti mematikan lampu. Hal ini dilakukan agar mata kita merespons situasi dan memberikan sinyal ke tubuh untuk tidur.
Dilansir dari Rogel Cancer Center Michigan Medicine, Mark B. Orringer, profesor dan kepala bedah ortoraks di University of Michigan, tidak menganjurkan berbaring setelah makan.
Hal ini dikatakan dapat membuat isi lambung naik kembali ke kerongkongan dan mengakibatkan asam lambung atau GERD. Ini terjadi karena katup antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik.
Cara kita memetabolisme makanan tiap individu memang bervariasi, biasanya sekitar tiga jam. Faktanya, asupan makanan juga berpengaruh pada isyarat sirkadian.
Hal ini sering berpotensi menyebabkan kekurangan energi dan penambahan berat badan atau obesitas. Seiring waktu, ketidakselarasan sirkadian ini dapat memiliki efek metabolisme yang merugikan, seperti meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Baca juga: 8 Tanda Kamu Memiliki Kepercayaan Diri yang Rendah
Pengaturan waktu untuk makan dan tidur yang tepat dapat memudahkan kita tidak lagi merasa kantuk setelah mendapatkan tidur cukup. Atur juga asupan makanan agar terhindar dari penyakit dan tetap bisa dengan lancar menjalani puasa.
Makan dengan batasan waktu telah terbukti lebih mendukung pencernaan alami tubuh. Hal ini juga dapat membantu tidur lebih nyenyak.
Jika setelah memperbaiki hal-hal yang telah disebutkan tetapi masih mengantuk, coba untuk perbanyak minum air putih agar tubuh dapat terhidrasi dengan baik.
Kita juga bisa berolahraga ringan seperti berjalan kaki di pagi hari atau menjelang berbuka puasa.
Melakukan aktivitas seperti berjalan kaki dapat melancarkan denyut nadi, melancarkan oksigen ke otak, hingga meningkatkan kewaspadaan.
Simak tips dan trik lainnya seputar kehidupan berkeluarga dalam siniar Obrolan Meja Makan episode bertajuk “Tips Mengusir Kantuk Setelah Makan Sahur” hanya di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kamu tak tertinggal tiap ada episode terbaru!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.