Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 26 April 2022, 13:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gejala mual dan mabuk di tengah perjalanan panjang tentu bisa menghambat kesenangan selama mudik lebaran.

Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh guncangan selama perjalanan, bau mesin bahkan angin yang tidak bersahabat.

Untuk mengatasinya, beberapa penelitian menyebutkan, minyak esensial dapat menenangkan perut yang lagi mual dan mabuk perjalanan.

Kita hanya perlu mengambil napas dalam-dalam sambil menghirup aroma dari minyak esensial.

Berikut lima essential oil yang mampu redakan mual dan mabuk perjalanan yang bisa dibawa saat mudik.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan

1. Minyak jahe

Jahe dikenal memiliki kemampuan untuk menenangkan perut dan mual. Cara menggunakannya, minyak jahe hanya perlu dituang ke kain kassa.

Kemudian hirup aromanya sambil menarik napas dalam. Berdasarkan suatu riset oleh peneliti, khasiat minyak jahe dalam mengatasi mual lebih efektif.

2. Minyak kapulaga

Selain jahe, mencium aroma kapulaga juga dapat membantu menghilangkan mual.

Studi yang sama dengan jahe juga menyelidiki kemampuan minyak kapulaga dalam mengatasi mual dan mabuk perjalanan.

Hasilnya, orang yang tidak menerima campuran minyak kapulaga untuk dihirup mengalami gejala mual yang sangat mengganggu.

Baca juga: Cara Mengusir dan Mencegah Tikus Masuk ke Rumah dengan Peppermint

3. Minyak peppermint

Daun peppermint yang memiliki ciri khas aroma segar ini juga memiliki manfaat dalam mengatasi mual dan mabuk perjalanan.

Biasanya minyak peppermint sudah banyak tersedia dalam bentuk inhaler atau minyak angin lainnya di pasaran.

Tapi jika ingin aroma yang lebih menyegarkan hidung, minyak peppermint alami bisa dituang ke kain bersih dan hirup sembari mengambil napas dalam.

4. Minyak lavender

Aroma minyak lavender diketahui juga memiliki manfaat untuk mengatasi mabuk perjalanan.

Kita dapat menggunakannya sebagai minyak aromaterapi di dalam diffuser virtual yang ada di mobil.

Selain itu, minyak lavender jika dihirup juga dapat memberikan efek menenangkan selama perjalanan mudik.

5. Minyak lemon

Dalam suatu penelitian, ibu hamil yang mengalami mual dan muntah menghirup minyak lemon setiap kali mualnya kambuh.

Dari mereka yang menerima pengobatan ini, lebih dari 50 persen merasa puas dengan pengobatan minyak lemon.

Hal itu pun memiliki kesamaan pada mual atau mabuk selama perjalanan.

Baca juga: 5 Tips Istirahat Berkualitas Saat Mudik Naik Motor

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau