Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Suhu Lemari Es yang Bisa Bikin Makanan Lebih Awet

Kompas.com, 26 Mei 2022, 06:41 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu lemari es yang tepat tentu akan berperan besar dalam menjaga keawetan makanan di dalamnya.

Dalam suhu yang tepat, lemari es akan menjaga makanan tetap dingin dan aman dikonsumsi selama beberapa hari, minggu, atau bulan dengan memperlambat pertumbuhan bakteri.

Namun, jika suhu lemari es menjadi terlalu tinggi, bakteri pun akan mulai tumbuh dan makanan bisa rusak lebih cepat.

Baca juga: Perlu Tahu, 7 Tips Mudah Bersihkan dan Menata Lemari Es

Jadi, berapa suhu lemari es yang tepat untuk menjaga kelangsungan hidup makanan ini?

Dilansir dari Real Simple, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan agar lemari es kita tetap ada di suhu di bawah 4,4°C dan freezer ada di suhu -17° C.

Kendati demikian, lemari es ideal sebenarnya ada di suhu yang cukup rendah, yaitu sekita 1,7 hingga 3.3°C.

Pasalnya, suhu ini dapat membuat makanan sangat dingin hingga hampir beku. Namun di saat yang sama, suhu ini tidak akan membuat makanan kita membeku.

Lalu, suhu di atas 1,6° hingga 1,8°C juga bisa dianggap terlalu tinggi, terutama jika pengukur suhu lemari es tidak akurat.

Kisaran suhu tersebut bisa dianggap terlalu dingin sehingga makanan akan membeku itu pun membusuk lebih cepat dan mengakibatkan beberapa masalah perut karena bakteri, seperti Salmonella dan E. coli.

Baca juga: Daftar Buah dan Sayuran yang Boleh dan Tidak Boleh Disimpan di Kulkas

Sementara itu, Real Simple mengatakan, suhu freezer terbaik adalah sekitar minus 17 derajat Celcius, kecuali kita memasukkan makanan yang lebih hangat ke dalamnya.

Lalu, perlu diingat bahwa membuat freezer terlalu dingin dapat meningkatkan tagihan listrik dan membuat makanan kehilangan kelembapan dan rasanya.

Banyaknya bunga es dalam freezer juga bisa menjadi tanda bahwa freezer berada dalam suhu terlalu dingin. Jadi, berhati-hatilah.

Cara mengukur suhu yang akurat

Sayangnya, tidak semua pengukur suhu lemari es akurat meski kita sudah berusaha memastikanya.

Lalu, tidak jarang pula suhu lemari es menjadi beberapa derajat lebih tinggi dari yang kita tetapkan.

Kondisi ini bisa diperparah dengan tidak ditampilkannya suhu di beberapa lemari es.

Ya, beberapa lemari es membuat kita harus menyesuaikan suhunya pada skala 1 hingga 5, dengan 5 sebagai opsi terhangat.

Tanpa termometer, tentu kita tidak dapat mengetahui berapa sebenarnya suhu dalam lemari es tersebut.

Ilustrasi kulkas, Ilustrasi isi kulkas. Shutterstock/New Africa Ilustrasi kulkas, Ilustrasi isi kulkas.
Untuk itu, kita bisa membeli termometer sendiri yang bisa didapatkan dengan mudah di manapun.

Tempatkan termometer di lemari es atau freezer Anda dan biarkan selama 20 menit.

Nah setelah mendapatkan termometer, segera lihat suhunya. Apakah kita mendekati suhu ideal atau suhu yang direkomendasikan?

Jika belum, sesuaikan suhu lemari es hingga mencapai suhu aman, yaitu 1,7° hingga 3,3°C dengan menggunakan panel kontrol suhu lemari es.

Anda dapat melakukan hal yang sama di freezer guna mendapatkan suhu sedekat mungkin dengan-17°C.

Baca juga: 5 Produk Skincare yang Sebaiknya Disimpan dalam Lemari Es

Lalu, jika suhu lemari es tetap mendekati 4,4°C atau freezer dirasa terlalu hangat meskipun pengaturan suhu telah disesuaikan, kita dapat mengambil beberapa langkah untuk membantu mempertahankan suhu yang ideal.

Berikut contohnya.

Biarkan makanan mendingin sebelum disimpan

Mangkuk berisi makanan panas dapat memanaskan ruang kecil di lemari es atau freezer kita dengan cepat, berpotensi membuat makanan lebih cepat rusak.

Untuk melindungi semua yang ada di dalamnya, biarkan makanan mendingin sebelum ditutup dan disimpan. Namun, jangan mendinginkan makanan hingga ke suhu kamar, ya.

Mengecek segel pintu

Gasket di sekitar tepi pintu lemari es berfungsi menjaga suhu dingin dan mengeluarkan suhu hangat.

Karena itu, jika ada kebocoran di salah satu gasket, suhu dingin lemari es bisa “kabur.”

Hal ini akan mengakibatkan lemari es sulit mendingin dan menghabiskan lebih banyak listrik.

Otomatis, tagihan listrik bulanan pun akan meningkat.

Jangan membuka pintu lemari es terlalu sering

Ilustrasi kulkas, lemari es, menyimpan makanan di kulkas. SHUTTERSTOCK/ANNA HOYCHUK Ilustrasi kulkas, lemari es, menyimpan makanan di kulkas.
Setiap membuka pintu lemari es, suhu dingin akan keluar dan udara suhu hangat masuk.

Jadi, tahan godaan untuk terus berdiri di depan lemari es dengan pintu terbuka saat mencari makanan.

Sebaiknya, segera cari apa yang kita inginkan dan langsung menutup pintunya.

Buat lemari es dan freezer tetap penuh

Jika sebagian rak dan lacinya penuh, suhu lemari es bisa dingin lebih lama, menjaga makanan tetap dingin.

Namun, pastikan rak dan laci tidak penuh berlebihan. Sebab, terlalu penuh hanya akan mengurangi aliran udara dalam lemari es.

Baca juga: 8 Makanan Bernutrisi yang Tetap Segar Saat Disimpan di Dalam Freezer

Kurangnya aliran udara akan membuat pergerakan suhu dingin lebih sulit serta meningkatkan risiko menghangatnya suhu dalam lemari es.

Idealnya, penuhi lemari es hingga 80 persen saja.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau