KOMPAS.com - Pada suatu titik dalam hidup, kita semua pernah mengkhawatirkan sesuatu, entah itu pekerjaan, keluarga, hubungan asmara, atau lainnya.
Tetapi jika kita memikirkan hal-hal itu secara terus-menerus, bisa jadi kita terjebak dalam perilaku overthinking.
Perilaku ini jelas tidak sehat dan dapat menimbulkan stres saat kita memikirkan sesuatu yang negatif, mengingat masa lalu, dan mengkhawatirkan masa depan.
Kita hanya merenungkan suatu masalah tanpa mencoba untuk mencari solusi.
Baca juga: Overthinking, Penyakit Mental atau Bukan?
Jika dianalogikan, hal ini hampir sama seperti kaset berisi lagu negatif yang diputar berulang-ulang di kepala kita.
Bagi mereka yang sering overthinking, psikoterapis dari Cleveland Clinic Natacha Duke, MA, RP memberikan strategi untuk menghentikan kebiasaan ini.
Overthinking adalah kebiasaan yang sulit dihilangkan.
Sebagai contoh, kita mulai mengkhawatirkan situasi tertentu di tempat kerja, lalu membayangkan kondisi keuangan, yang mengarah pada ketakutan akan kehilangan pekerjaan.
Meski bukan merupakan gangguan mental, overthinking ada hubungannya dengan gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD).
Kebiasaan ini juga bisa menjadi gejala stres dan depresi.
Baca juga: Overthinking Picu Gangguan Mental, Benarkah?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.