KOMPAS.com - Sebagian besar diet sarat akan makanan berupa sayuran, buah-buahan, biji-bijian atau kacang-kacangan.
Namun beda halnya dengan diet karnivora. Pelaku diet ini dianjurkan untuk mengonsumsi daging, ikan, dan produk hewani lain seperti telur.
Apabila diet lain seperti diet keto membatasi asupan karbohidrat dalam jumlah tertentu, diet karnivora bertujuan agar asupan karbohidrat mencapai nol setiap harinya.
Diet ini diklaim bermanfaat untuk menurunkan berat badan, meningkatkan suasana hati, mengelola gula darah, serta mengurangi risiko penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya konsumsi karbohidrat.
Lalu, apakah diet karnivora tanpa asupan produk nabati sama sekali aman dipraktikkan dalam jangka panjang?
Seorang wanita bernama Amber O'Hearn membagikan kisahnya yang sudah lama menerapkan diet karnivora.
Sekitar 13 tahun lalu, O'Hearn memutuskan untuk tidak lagi memakan sayuran berdaun hijau dan sayuran tanpa tepung.
Keputusan ini diambilnya setelah membaca tentang diet karnivora di satu grup Facebook yang berisi orang-orang pendukung diet tersebut.
Wanita itu hanya bermaksud untuk mencoba diet karnivora selama beberapa minggu. Namun setelah menyadari ada perbaikan pada kesehatan mental dan fisiknya, ia terus melanjutkan diet karnivora.
"Saya mulai menurunkan berat badan dan merasa lebih baik. Suasana hati saya benar-benar meningkat," tutur O'Hearn kepada Insider.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.