Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro dan Kontra Diet Karnivora di Kalangan Ahli Nutrisi

Kompas.com - 03/06/2022, 08:09 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar diet sarat akan makanan berupa sayuran, buah-buahan, biji-bijian atau kacang-kacangan.

Namun beda halnya dengan diet karnivora. Pelaku diet ini dianjurkan untuk mengonsumsi daging, ikan, dan produk hewani lain seperti telur.

Apabila diet lain seperti diet keto membatasi asupan karbohidrat dalam jumlah tertentu, diet karnivora bertujuan agar asupan karbohidrat mencapai nol setiap harinya.

Diet ini diklaim bermanfaat untuk menurunkan berat badan, meningkatkan suasana hati, mengelola gula darah, serta mengurangi risiko penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya konsumsi karbohidrat.

Lalu, apakah diet karnivora tanpa asupan produk nabati sama sekali aman dipraktikkan dalam jangka panjang?

Seorang wanita bernama Amber O'Hearn membagikan kisahnya yang sudah lama menerapkan diet karnivora.

Sekitar 13 tahun lalu, O'Hearn memutuskan untuk tidak lagi memakan sayuran berdaun hijau dan sayuran tanpa tepung.

Keputusan ini diambilnya setelah membaca tentang diet karnivora di satu grup Facebook yang berisi orang-orang pendukung diet tersebut.

Wanita itu hanya bermaksud untuk mencoba diet karnivora selama beberapa minggu. Namun setelah menyadari ada perbaikan pada kesehatan mental dan fisiknya, ia terus melanjutkan diet karnivora.

"Saya mulai menurunkan berat badan dan merasa lebih baik. Suasana hati saya benar-benar meningkat," tutur O'Hearn kepada Insider.

"Saya merasa semua yang saya makan sudah sehat, itulah sebabnya diet ini sangat mengejutkan."

Sebagian besar individu yang mengikuti diet karnivora memakan produk hewani, tidak ada menu berupa biji-bijian, sayuran, makanan olahan, atau tambahan gula.

Tidak ditemukan banyak bukti yang mendukung terkait diet karnivora.

Satu survei pada tahun 2021 menemukan, rata-rata pelaku diet karnivora mengaku berhasil menurunkan berat badan setelah berkali-kali gagal dengan diet lain.

Mereka juga mampu mengelola masalah kesehatan kronis dan memulihkan energi mereka.

Akan tetapi, timbul kekhawatiran dari sejumlah pakar gizi dan ahli medis. Diet karnivora dinilai dapat meningkatkan kolesterol dan berbahaya bagi kesehatan jantung.

Juga, pelaku diet ini kehilangan nutrisi nabati seperti serat dan polifenol. Kekurangan dua nutrisi tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit jangka panjang seperti kanker.

"Diet karnivora bukanlah diet yang saya anggap sebagai diet sehat bagi sebagian besar orang," kata pakar nutrisi Layne Norton.

"Jika kita akan makan daging, saya tidak berpikir itu masalah, tetapi kita tidak boleh meninggalkan buah, sayuran, dan serat."

Tidak sedikit orang, termasuk beberapa ahli yang menyebut diet karnivora merupakan alternatif padat nutrisi untuk menu makanan ala Amerika yang kaya akan biji-bijian olahan dan gula rafinasi.

Hanya saja beberapa pakar nutrisi meragukan manfaat diet karnivora.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com