Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Bijak Mengatasi Kesalahan di Tempat Kerja, Atasan Wajib Tahu

Kompas.com - 03/06/2022, 12:03 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepemimpinan atasan di tempat kerja berarti banyak, terutama saat menghadapi karyawannya yang berbuat salah.

Pasalnya cara mereka mengatasi kesalahan akan memengaruhi apakah karyawannya dapat berkembang atau tidak.

Beberapa atasan mungkin menunjukkan emosi yang meledak-ledak ketika mendapati hal yang tidak benar di tempat kerjanya.

Akan tetapi, sikap itu sebaiknya tidak ditunjukkan karena membuat sosoknya menjadi ditakuti, bahkan dibenci, bukan dihormati di mata karyawannya.

Baca juga: Jangan Tertipu, Inilah 7 Tipe Atasan Buruk yang Sering Dikira Baik

Agar atasan lebih kalem mengatasi kesalahan, mereka sebaiknya belajar menerapkan cara-cara di bawah ini supaya lebih bijak.

1. Jangan penah memulai percakapan dalam kemarahan

Meluapkan ekspresi kemarahan adalah hal yang lumrah. Tapi, ini harus dikendalikan karena marah tidak selalu menyelesaikan masalah.

Jangan sampai karena gelap mata, perilaku dan ucapan yang seharusnya dilakukan malah ditunjukkan kepada orang lain.

Hal itu wajib dipahami semua orang di berbagai bidang kehidupan, terutama atasan yang bertanggung jawab atas pekerjaan karyawan.

Mereka disarankan untuk tidak langsung merespons kesalahan dan memberikan waktu bagi otak selama beberapa saat.

Tujuannya agar atasan mampu berpikir secara rasional dan ucapan dan caranya menegur karyawan menjadi lebih terkontrol.

2. Berpikir objektif

Setiap karyawan memang perlu bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah dilakukan.

Tapi, itu juga harus dibarengi dengan analisis kesalahan yang telanjur terjadi apakah bisa dihindari bila atasan mengubah caranya melakukan sesuatu atau tidak.

Pasalnya, tidak selalu kesalahan dari karyawan adalah murni keteledorannya. Bisa jadi, ia berbuat salah karena faktor lain.

Atasan sebaiknya memikirkan faktor apa saja yang menimbulkan kesalahan di tempat kerja dan cara mendorong karyawan untuk berhasil.

Baca juga: 8 Tanda Atasan Kita Toxic, Apa Saja?

Ilustrasi pertanyaan interview kerja dan jawabannya, pertanyaan interview kerja pertama kali dan jawabannya, dan pertanyaan interview kerja fresh graduate.
PEXELS/MART PRODUCTION Ilustrasi pertanyaan interview kerja dan jawabannya, pertanyaan interview kerja pertama kali dan jawabannya, dan pertanyaan interview kerja fresh graduate.

3. Merekrut karyawan yang tepat sejak awal

Kesalahan di tempat kerja dapat diminimalisir jika atasan dapat merekrut karyawan dengan kemampuan dan kebutuhan yang sesuai.

Tujuannya agar tim terdiri dari orang-orang dengan pola pikir yang benar, terutama seputar kesalahan.

Atasan harus memastikan bahwa dirinya mempekerjakan orang-orang yang mau belajar dari kesalahannya sendiri maupun orang lain.

4. Diskusikan masalah

Atasan yang bijak tidak secara mentah-mentah meminta karyawannya untuk bertanggung jawab.

Alih-alih emosi, mereka malah mengajak karyawannya untuk berdiskusi dan sama-sama memikirkan cara agar sebuah kesalahan tidak terjadi lagi.

Hal itu penting dilakukan untuk mengukur bagaimana cara karyawan menerapkan cara yang telah dibuat atasannya.

Baca juga: Tips Menghadapi Atasan yang Tak Bisa Ditebak

5. Beri teladan

Menjadi atasan memang gampang-gampang susah. Terlebih banyak orang tidak bisa membedakan atasan sebagai bos atau pemimpin.

Seorang bos biasanya tidak mau tahu dan hanya main perintah di depan karyawannya.

Sementara atasan yang mampu menjadi pemimpin dapat memberi teladan sehingga karyawannya tidak menutup-nutupi kesalahan.

Atasan yang bijak ada baiknya tidak berusaha menyembunyikan kesalahan mereka dari karyawan.

Mereka diminta untuk berani mengungkapkannya dan membiarkan karyawan belajar darinya.

Dengan begitu, karyawan dapat menunjukkan sikap yang sama karena mau mengakui perbuatannya.

6. Ubah pola pikir

Atasan harus menanamkan pola pikir ke karyawannya bahwa kesalahan merupakan hal yang wajar.

Dan, seperti yang sudah disebutkan, kesalahan sebaiknya dijadikan pembelajaran bukannya dihindari atau ditutup-tutupi.

Apabila karyawan sadar bahwa kesalahan tidak selalu merugikan pekerjaan, ada beberapa manfaat yang bisa mereka rasakan.

Pertama, karyawan berani menunjukkan cara yang berbeda ketika menemukan solusi untuk suatu masalah.

Kedua, sosok atasan yang mampu menjadi pemimpin akan diteladani oleh karyawan, meski mereka pindah ke pekerjaan.

Karyawan tentunya akan mengingat pelajaran dari atasannya tentang menangani kesalahan secara langsung.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah tunjukkan juga kepada tim bahwa kita sebagai atasan punya optimisme dan solusi ketika menghadapi kesalahan.

Dengan begitu, mereka akan membayar intgritas atasannya dengan kerja keras, loyalitas, dan kreativitas.

Baca juga: Yuk, Kenali 7 Tipe Kepribadian Karyawan di Kantor, Kamu yang Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com