Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Kepribadian Histrionik, Senang Drama dan Cari Perhatian

Kompas.com - 06/06/2022, 06:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Karier penderita gangguan tersebut akan macet atau berjalan di tempat, karena mereka sering berpindah-pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.

Ketika mengalami pemecatan dari kantor, mereka akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari perhatian dan simpati orang lain.

Bagi pengidap HPD, meninggalkan pekerjaan atau rekan kerja tidak membuat mereka khawatir. Sebab, mereka tidak mampu menjalani hidup yang sebenarnya.

Hubungan dengan teman dan pasangan menjadi hambar

Mempertahankan hubungan adalah tantangan yang sulit bagi orang-orang yang menderita HPD.

Gangguan kepribadian histrionik akan mengurangi kemampuan mereka untuk membangun hubungan intim. Mereka tidak mampu jujur dengan orang lain lantaran mereka tidak bisa jujur pada diri mereka.

Kurangnya kepedulian terhadap hubungan yang mendalam akan membuat teman dan pasangan mereka merasa hampa.

Individu dengan HPD menganggap hubungan mereka dengan orang lain jauh lebih dalam dan lebih intim, padahal kenyataannya tidak demikian.

Mengirimkan sinyal yang mengandung unsur seksual dan berpakaian "mengundang" adalah bagian dari pola yang biasa ditunjukkan penderita HPD.

Upaya untuk menarik perhatian secara seksual ini bisa dipandang sebagai ancaman oleh orang lain (seperti teman) yang pasangannya kemungkinan diincar individu dengan gangguan kepribadian histrionik.

Pada akhirnya, teman ini akan memilih untuk tidak lagi berhubungan dengan orang yang menunjukkan perilaku menyimpang tersebut demi memertahankan hubungan asmara mereka.

Dalam meratapi kegagalan suatu hubungan, pengidap HPD juga berbeda dari orang lain.

Orang normal umumnya merasa depresi dan sedih karena ditinggal teman, pasangan, atau keluarga.

Namun, individu dengan HPD mampu mengabaikan kegagalan di masa lalu dan berfokus untuk menaklukkan calon "korban" selanjutnya.

Bedanya orang histrionik dengan orang narsisis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com