Diketahui sindrom ini muncul karena perilaku seksis yang kerap menimpa perempuan. Perempuan dianggap lebih mementingkan emosi dibandingkan logika. Hal ini lantas membuat perempuan terkesan lemah daripada laki-laki.
Mereka pun akan berperilaku lebih macho, layaknya pria, untuk menunjukkan ketangguhan. Meskipun begitu, terkadang ada penderita sindrom ini yang justru mengolok-ngolok perempuan lainnya.
Baca juga: Mengatasi Cemas Akan Masa Depan
Hal ini disebabkan sifat feminin yang lebih dominan ada di perempuan, seperti lemah dan lembut. Mereka cenderung bangga karena lebih kuat daripada perempuan kebanyakan.
Padahal, jika digunakan dengan tepat, sesama perempuan bisa saling membantu satu sama lain saat terjadi sesuatu. Dengan ketangguhannya, penderita sindrom ini bisa meyakinkan perempuan yang sedang terpuruk untuk bangkit kembali.
Trauma bisa berdampak pada siapa saja, termasuk sesama perempuan. Saat teman perempuan kita merasakan kebahagiaan, kita justru sedang terpuruk.
Lebih tepatnya adalah trauma masa lalu. Alih-alih mengucapkan hal-hal baik, kita justru memproyeksikan rasa trauma itu terhadap orang lain.
Perempuan itu justru rentan dimarahi karena apa yang dilakukan dianggap memicu timbulnya rasa trauma.
Padahal, hal tersebut bersifat personal. Kita tak bisa memaksakan seseorang harus bertindak seperti apa. Maka dari itu, cobalah untuk mengatur hal-hal yang bisa dilakukan daripada lelah-lelah mengurusi orang lain.
Justru, kita harus memahami dan mendukung apa pun keputusan mereka yang dilakukan untuk menunjang penampilannya.
Baca juga: 6 Manfaat Berkebun yang Perlu Diketahui
Akan tetapi, yang perlu diingat, yaitu sebelum bisa mengasihi orang lain, kita harus melakukan itu pada diri sendiri. Dengan kasih, orang-orang akan senang berada di sekitar kita.
Jadi, berbesar hatilah untuk saling mendukung satu sama lain. Karena kita perempuan, kita semua berharga.
Dengarkan informasi lainnya seputar dunia kecantikan hanya melalui siniar Semua Bisa Cantik di Spotify. Tak hanya itu, ada pula pengetahuan seputar skincare yang wajib kita tahu.
Tunggu apalagi? Yuk! Segera dengarkan sinarnya agar kita tak tertinggal tiap ada episode terbaru!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.