Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2022, 06:15 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Diketahui, orang dengan golongan darah AB rupanya memiliki tingkat rata-rata Factor VII yang lebih tinggi dibanding pemilik golongan darah lain.

Nah, tingginya Factor VII inilah yang dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi.

Hal itu disebabkan karena Factor VII membuat darah "lebih lengket", atau lebih mungkin untuk menggumpal.

Baca juga: Ternyata, Diet Golongan Darah Tak Pengaruhi Penurunan Berat Badan

Memiliki terlalu sedikit Factor VII berarti darah tidak menggumpal secara efektif; itulah yang terjadi pada penderita hemofilia.

Kendati demikian, memiliki Factor VII terlalu banyak juga berbahaya. Sebab, darah yang terlalu mudah menggumpal dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Namun, para ahli mengatakan bahwa pemilik golongan darah AB tidak perlu terlalu khawatir.

Sebab, ada risiko demensia yang lebih besar dibanding soal golongan darah, yaitu obesitas dan merokok.

Lalu, studi tersebut juga dan belum dikonfirmasi oleh penelitian yang lebih ekstensif.

Risiko lain bagi pemilik golongan darah AB

Sama seperti di Amerika Serikat, pemilik golongan darah AB juga terbilang langka di Indonesia.

Bahkan di Amerika saja, hanya ada sekitar 4 persen orang di negara tersebut yang memiliki golongan darah AB.

Lalu, golongan darah AB juga telah terbukti menyebabkan risiko kanker lambung dan pankreas meningkat.

Bahkan, mereka juga memiliki risiko tertular Covid-19 dengan gejala parah yang cukup tinggi.

Untuk itu, Northwestern Medicine menyarankan bahwa jika kita mememiliki golongan darah AB, cobaalah untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayuran guna memperkecil risikonya.

Baca juga: Golongan Darah Pengaruhi Tingkat Keparahan Infeksi Corona, Benarkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com