Solusinya, coba makan dalam porsi kecil namun sering. Hal ini akan membuat perut tidak terlalu kenyang dan dapat membantu mencegah produksi asam lambung berlebih.
Air membantu mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh dan membantu membentuk cairan ketuban di sekitar bayi. Karena itu, selalu terhidrasi sangat penting bagi ibu hamil.
Bahkan, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi 8-12 cangkir air per harinya.
Selain itu, hidrasi juga berperan penting dalam menjaga agar ibu hamil bisa tidur dengan nyenyak.
Pasalnya, kram kaki rawan terjadi pada ibu hamil di trimester kedua dan ketiga, terutama di malam hari.
Baca juga: Minum Air Dingin Vs Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?
Nah, asupan air yang cukup akan sangat membantu dalam menanganinya.
Kendati demikian, sebaiknya kita tidak terlalu banyak meminum air ketika akan tidur.
Pasalnya, hal itu akan menyebabkan kita makin sering ingin buang air kecil dan terpaksa bangun karenanya.
Untuk diketahui, rasa buang air kecil memang merupakan salah satu kondisi yang kerap dialami oleh ibu hamil.
Kondisi ini disebabkan oleh hormon kehamilan bernama human chorionic gonadotropin (HCG) yang meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
Saat seorang wanita hamil, rahim yang berkembang dapat memberi tekanan pada kandung kemih, sehingga menyebabkan buang air kecil yang lebih sering.
Wanita hamil memiliki risiko mengalami apnea tidur obstruktif atau gangguan pernapasan yang menyebabkan seseorang sulit bernapas saat mereka tidur.
Selain itu, perubahan hormon saat hamil juga dapat menyebabkan selaput lendir membengkak, menyebabkan hidung tersumbat dan umumnya membuat bernapas lebih sulit.
Untuk menanganinya, buatlah posisi kepala lebih tinggi dibanding posisi bagian tubuh lain dengan menumpuk bantal.
Jika tidak, cobalah langsung mengangkat kepala hingga sekitar 10 cm dari tempat tidur.
Baca juga: Waspadai, 5 Gangguan Tidur yang Bikin Ngantuk Sepanjang Hari