KOMPAS.com - Terlalu sering terpapar sinar matahari dapat menyebabkan kondisi kulit yang bergejolak, salah satunya berkaitan dengan perubahan pigmen kulit.
Perubahan ini biasanya terlihat seperti bintik-bintik putih, bercak putih, atau perubahan warna.
Secara kolektif, orang menyebutnya sebagai sun spot atau bintik matahari. Akan tetapi, tergantung pada penampilan dan di mana perubahan pigmen muncul, ini sebenarnya bisa menjadi tanda kondisi kulit yang berbeda.
Seorang dokter spesialis kulit, Dr Christine Poblete-Lopez, MD, pun menjelaskan lebih detail mengenai beberapa kondisi kulit terkait pigmen ini dan cara menghindarinya sebagai berikut.
Menurut Cleveland Clinic, manusia memiliki sekitar 19 juta sel kulit dan 60.000 melanosit.
Melanosit sendiri merupakan sel yang membuat melanin atau pigmen kulit. Ada pun jumlah melanin yang kita miliki menentukan warna atau pigmentasi kulit kita.
Ekstra melanin (hiperpigmentasi) membuat kulit tampak lebih gelap dari biasanya, sementara kekurangan melanin membuat kulit tampak lebih terang dari biasanya.
Paparan sinar matahari dari waktu ke waktu dapat memiliki efek langsung pada peningkatan atau penurunan sel-sel yang menghasilkan pigmen.
Ada beberapa gangguan pigmentasi, beberapa di antaranya dapat langsung dipengaruhi oleh paparan sinar matahari, yang sekaligus meningkatkan risiko untuk semua bentuk kanker kulit, terutama melanoma.
Kendati demikian, tidak semua gangguan pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari itu sama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.