KOMPAS.com - Kabar menghilangnya Marshanda di Los Angeles menggegerkan media sosial.
Apalagi salah satu sahabatnya menyebut aktris itu menghilang saat berada dalam manic episode, akibat bipolar yang dideritanya.
Belakangan kabar tersebut diluruskan oleh pihak keluarga yang menyatakan bintang sinetron Bidadari itu baik-baik saja.
Namun publik sudah telanjur penasaran, apa yang dimaksud dengan manic episode dan dampaknya pada seseorang.
Baca juga: Kabar Marshanda Menghilang di Amerika hingga Klarifikasi Keluarga
Manic episode atau diterjemahkan sebagai episode manik adalah kondisi yang kerap dialami penderita gangguan bipolar tipe 1.
Hal ini merupakan periode berkelanjutan dari suasana hati yang meningkat secara tidak normal atau mudah tersinggung, energi yang intens, pikiran yang berpacu, dan perilaku ekstrem dan berlebihan lainnya.
Momen ini juga bisa menjadi psikosis, termasuk halusinasi dan delusi, yang menunjukkan pemisahan dari kenyataan.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Bipolar
Manic episode bisa berlangsung selama beberapa hari, seminggu bahkan lebih.
Kadangkala ini diselingi dengan periode depresi yang membuat kita mengalami kelelahan, kesedihan, dan keputusasaan.
Selain bipolar, ada beberapa kondisi lain yang bisa memicu gejala manik ini antara lain:
Hidup sebagai penderita bipolar maupun memiliki kenalan yang memiliki gangguan kesehatan mental ini mengharuskan kita awas terhadap gejala manik yang bisa muncul sewaktu-waktu.
Gejalanya bukan secara psikologis namun juga fisik seperti sesak napas, nyeri dada atau pendarahan.
Namun sejumlah gejala yang cenderung muncul selama manic episode antara lain:
Termasuk pula ketika menunjukkan sikap paranoid dan perilaku delusi lainnya dengan memercayai sesuatu yang tidak nyata.