Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Kuat untuk Tak Balik ke Pelukan Mantan Pacar

Kompas.com, 11 Juli 2022, 19:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi beberapa orang, move on dan memiliki kehidupan bersama orang baru adalah sesuatu hal yang terasa sulit untuk dilakukan.

Maka tak jarang, orang semacam ini akhirnya memutuskan untuk menghidupkan kembali hubungan romantis dengan sang mantan pacar.

Tetapi perlu diketahui, balikan dengan mantan bisa jadi bukan keputusan yang tepat jika dia ternyata masih memiliki sifat dan kebiasaan yang sama.

Tak akan berbeda, keputusan itu bakal membuat kamu terluka untuk yang kedua kalinya.

Baca juga: 4 Strategi Jitu untuk Kembali ke Pelukan Mantan

Nah, seperti dilansir laman Verywell Mind, berikut adalah beberapa alasan kuat yang perlu direnungkan mengapa sebaiknya tidak kembali ke pelukan mantan pacar.

1. Kehilangan kepercayaan

Katakanlah mantan pacar dulu selingkuh dan kamu memaafkannya.

Pengampunan memungkinkan orang yang memaafkan untuk bergerak maju.

Tetapi karena kita tetap curiga bahkan setelah kejadian itu dan tidak pernah mempercayainya lagi, maka kamu akan merasa lebih terpisah.

Hal ini menyebabkan kamu tidak dapat berbagi kekhawatiran atau ketakutan, tidak bisa terbuka, dan rentan dengan perilaku yang menyakitkan lainnya.

Sementara pasangan tetap dapat membangun kembali kepercayaan dalam hubungan, keintiman sejati membutuhkan kepercayaan sebagai fondasinya.

Jadi, pastikan kamu bisa menjalin hubungan dengan seseorang yang berempati dan dapat dipercaya.

2. Bermasalah dalam hal komunikasi

Komunikasi memupuk koneksi.

Jika mantan kamu menyembunyikan banyak hal, menghindari percakapan yang sulit atau menjadi agresif dan berteriak, ketahuilah bahwa dia tidak layak untuk mendapatkan kembali hatimu.

Baca juga: Trik Psikologis agar Mudah Melupakan Mantan dan Segera Move On

Meskipun semua hubungan memiliki perselisihan, namun berdebat secara destruktif juga dapat merusak hubungan.

Selain itu, saling memeriksa satu sama lain tidak hanya dalam hal-hal duniawi, logistik, tetapi pada hal-hal yang lebih dalam adalah sehat dalam sebuah hubungan.

Jika kamu atau mantan pacara belum menjadi komunikator yang lebih baik, masalah ini dapat dengan mudah memengaruhi hubungan lebih lanjut.

3. Tidak bisa membedakan nafsu dan cinta

Sebuah studi di 25 negara baru-baru ini menunjukkan, cinta dalam hubungan romantis memiliki tiga komponen utama yaitu keintiman, gairah, dan komitmen.

Kendati demikian, cinta tidak melulu soal nafsu dan seks.

Cinta dapat juga dicirikan sebagai keterikatan emosional yang peduli, setia, dan perasaan kasih yang mendalam.

Baca juga: Mau Kembali ke Pelukan Mantan, Jawab Pertanyaan Ini Sebelum Menyesal

4. Kurang bersahabat

Seorang sahabat yang baik pasti akan menerima kamu apa adanya dan juga menawarkan kasih sayang, serta kepercayaan.

Jika kamu tidak memiliki persahabatan yang baik dengan mantan, maka ada sesuatu hal penting yang mungkin saja hilang.

Menurut The Gottman Institute, persahabatan adalah kunci vitalitas hubungan jangka panjang.

Meskipun film biasanya menggambarkan orang asing yang jatuh cinta, menurut penelitian ilmiah yang terungkap dalam studi tahun 2022, kebanyakan pasangan memulai hubungan sebagai teman atau sahabat.

Di samping itu, penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science juga menemukan, 2/3 orang memulai hubungan romantis terlebih dahulu sebagai teman jangka panjang.

Baca juga: Selalu Tergoda Menghubungi Mantan? Begini Caranya Menahan Diri

Tanda-tanda hubungan yang tidak sehat

Kamu mungkin tidak dididik tentang karakteristik hubungan yang tidak sehat.

Bagi mereka yang tumbuh dalam keluarga yang disfungsional atau dengan kekerasan dalam rumah tangga, bersama seseorang yang tidak memperlakukan dirinya dengan benar mungkin terasa asing.

Cleveland Clinic menyebut, gaslighting, menguntit, menggertak, tidak menghargai ruang pribadi, dan bahkan menghina adalah peringatan bahwa pasangan bersifat kasar.

Berikut ini daftar pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri tentang hubungan sebelumnya.

Luangkan waktu sejenak untuk duduk lalu menjawab setiap pertanyaan dengan jujur.

• Apakah mantan sering mengkritik kamu?

• Apakah kamu merasa kurangnya dukungan dari mantan?

• Apakah kamu merasa tidak nyaman, tertekan, atau takut?

• Apakah kamu merasa tidak terlihat dan tidak didengar, atau tidak dihargai?

• Apakah mantan sering mengeluh tentang kamu atau menangani konflik dengan buruk?

• Apakah kamu merasa tidak ada komunikasi yang baik?

• Apakah mantan mencoba mengisolasi kamu dari teman dan keluarga atau mencoba mengendalikan kamu?

• Apakah mantan memperlakukanmu dengan buruk?

• Apakah mantan mencemooh keinginanmu untuk pergi ke terapis atau psikolog?

Jika jawaban untuk pertanyaan apa pun adalah ya, maka mantan pacar kamu belum menyelesaikan dirinya di masa lalu.

Jadi, sebaiknya jangan balikan karena kamu layak berada dalam hubungan yang lebih sehat dengan penuh kepercayaan, kasih sayang, komunikasi yang baik, dan keintiman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau