Dalam sambutan ketika membuka acara, President Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Choi Duk Jun menyebut, C-Class merupakan produk unggulan Mercedes-Benz di dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Mengintip Mercedes-Benz G-Class yang Didesain oleh Virgil Abloh
Sejak tahun 1982, kata dia, lebih dari 10 juta Mercedes-Benz C-Class telah terjual di seluruh dunia.
Tak hanya itu, selama satu dekade terakhir, C-Class menjadi varian Mercedes-Benz dengan volume penjualan tertinggi di Indonesia. Total penjualan C-Class melebihi 32.000 unit.
Capaian ini menjadikan C-Class sebagai salah satu model Mercedes-Benz terlaris selama 51 tahun Mercedes-Benz hadir di Tanah Air.
Dijelaskan, C 200 Avantgarde Line dan C 300 AMG Line yang hadir di Indonesia ini merupakan rakitan lokal (CKD-Completely Knocked Down) dari pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor.
"Sejak Januari 2022 kami kosong, kami tidak memasukkan C-Class yang versi CBU (Completely Built-Up), karena diperkirakan jaraknya terlalu dekat ke peluncuran yang CKD ini," ungkap Kariyanto.
Baca juga: Mercedes-Benz Gandeng Dua Seniman Lokal Bikin Desain NFT Colorfull
Menurut Kariyanto, rentang waktu yang ada terlalu singkat untuk bisa memasarkan versi CBU dari C 200 Avantgarde Line dan C 300 AMG Line.
"Padahal waktu produk ini secara global dirilis, sudah banyak konsumen yang menanyakan versi CBU-nya," sebut dia.
Kariyanto tak membantah jika banyak konsumen loyal Mercedes-Benz yang secara khusus tertarik dengan versi CBU.
"Enggak tahu kenapa, mungkin orang kita lebih percaya sama tangan bule. Padahal mobilnya sama aja, enggak ada bedanya," sebut Kariyanto sambil tertawa.
"Waktu di jalan pun orang lain gak akan tahu itu CKD atau CBU," sambung dia.
Nah, dalam pengalaman terdahulu -demi menjaga "gengsi" konsumen-, pihak Mercedes-Benz biasanya lalu memberikan pembeda minor antara versi CBU dan CKD.
Baca juga: Silver Arrows, Sepeda Listrik dari Mercedes-Benz, Berapa Harganya?