Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2022, 08:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber

"Saya mulai pada bulan November, dan menghindari makanan-makanan menyenangkan itu di waktu liburan adalah sesuatu yang sulit," tutur Simon.

"Saya belajar memantau gizi makro, sesuatu yang tidak saya perhatikan sebelumnya. Saya menargetkan 160 gram protein, 50 gram karbohidrat, dan 65 gram lemak per hari."

Di waktu sarapan, dia mengonsumsi telur dengan salmon asap atau keju cottage, atau alternatif protein lainnya.

Sementara itu, menu makan siang dan makan malamnya mencakup protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan putih dan sayuran.

"Setiap kali makan, saya mengonsumsi sayuran sembari tetap memantau gizi makro saya," kata Simon.

Memasak adalah salah satu hobi Khinda. Ia membeli ayam, ikan, daging, dan sayuran curah untuk kemudian dimasak dan disantap olehnya.

Untuk menu camilan, ia memilih protein bar dari Epic, kacang atau protein shake.

Baca juga: 4 Asupan Kaya Protein demi Turun Berat Badan Setelah Usia 40, Mau?

"Ini adalah perubahan besar dari diet saya dulu, di mana saya biasanya sarapan sereal atau telur dan roti panggang, sandwich saat makan siang, dan nasi dengan kari atau pasta saat makan malam."

"Selama 3-4 hari dalam seminggu saya makan malam di restoran, yang menurut saya sehat," ungkap Simon.

"Saya mengurangi semua itu dan mengubah pola makan saya. Saya juga mengurangi asupan alkohol, yang saya tahu bisa berdampak besar."

Tempat fitnes Ultimate Performance terdekat berjarak sekitar 110 kilometer dari rumahnya, dan ia melakukan perjalanan sejauh 220 kilometer pulang-pergi.

Ia berlatih langsung bersama Chris seminggu sekali, dan menjalani rencana latihan selama empat hari.

"Chris benar-benar membantu saya memahami bentuk yang baik dan pentingnya berhati-hati dengan latihan," imbuh dia.

"Apa pun kebiasaan saya di gym adalah sesuatu yang saya pelajari dari orang lain, dan saya menyadari itu bukan cara terbaik. Tempo dan bentuk sangat penting."

Selain itu, pelatihnya juga terbilang ketat dalam hal pengulangan (repetisi) latihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com