KOMPAS.com - Sejarah mencatat, kaum wanita menghilangkan rambut dari tubuh mereka sejak zaman kuno, ketika pisau cukur pertama kali ditemukan.
Tetapi, menghilangkan rambut pada area kemaluan baru mulai berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Women's Museum of California mencatat, pada tahun 1987, salon kecantikan pertama di Amerika Serikat menawarkan brazilian wax.
Layanan ini memungkinkan para wanita untuk dapat menghilangkan semua rambut pada area kemaluan dengan bersih.
Baca juga: Mengenal Brazilian Wax, Manfaat, Risiko, dan Persiapan Melakukannya
Sejak saat itu, tren tersebut seperti mendarah daging dalam budaya kebersihan dan kecantikan feminin.
Saat ini, wanita dapat memilih berbagai macam perawatan untuk menghilangkan rambut kemaluan melalui waxing, mencukur, menghilangkan dengan laser, atau pun pemangkasan sederhana.
Selain dapat dilakukan di salon kecantikan, proses dengan cara waxing juga ternyata dapat dilakukan sendiri di rumah.
Namun, para ahli ginekologi memperingatkan agar kita tidak melakukan praktik-praktik yang mengoyak rambut dari folikel kulit.
Sebab, kondisi semacam itu berpotensi menyebabkan infeksi kulit di area kemaluan dan menghilangkan rambut yang ada untuk melindungi alat kelamin.
"Rambut kemaluan ada di sana untuk melindungi kulit di sekitar bagian kewanitaan, karena kulit itu sangat sensitif."
Baca juga: Perbedaan Bikini Waxing dan Brazilian Waxing
Demikian penjelasan seorang ginekolog yang berbasis di Chester, New Jersey, Dr Donnica Moore.
Dalam buku berjudul "The Vagina Bible", ginekolog Dr Jen Gunter menjelaskan mengapa sebagian besar metode penghilangan rambut kemaluan tidak bagus untuk tubuh.
Meskipun menghilangkan rambut kemaluan tidak dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV dan klamidia, tetapi tindakan ini bisa memicu terjadinya peradangan dan infeksi pada kulit.
"Pencabutan rambut kemaluan adalah penyebab cedera. Lebih dari 50 persen wanita yang telah menghilangkan rambut kemaluan melaporkan setidaknya satu komplikasi seperti laserasi, luka bakar, ruam, dan infeksi," tulis Dr Gunter.
Metode untuk menghilangkan rambut kemaluan dari folikel tempat tumbuhnya seperti mencukur, waxing, dan sugaring, dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam.
Baca juga: Metode Mencukur Bulu Sugaring dan Waxing, Apa Bedanya?
Ini juga dapat menyebabkan bagian rambut patah di bawah permukaan folikel.
Di samping itu, rambut yang tumbuh ke dalam juga dapat terinfeksi jika bakteri terjebak dalam folikel rambut.
"Memang kita dapat mengambil berbagai tindakan pencegahan agar rambut tidak tumbuh ke dalam, tetapi tidak ada cara untuk sepenuhnya menghilangkan risiko itu," lanjut dia.