KOMPAS.com - Tak dapat diingkari, banyak orang tergoda untuk membangun hubungan friends with benefits (FWB).
Dalam hubungan FWB, batasan dengan seorang teman pun memudar. Dari yang tadinya sekadar nonton film atau hangout bareng, kini dipenuhi oleh rutinitas seksual.
Meski terdengar menarik, hubungan FWB semacam ini tidak lepas dari masalah.
Misalnya, teman "tidur" yang tiba-tiba berhubungan intim dengan orang lain, atau mereka justru sepenuhnya terikat dengan kita dan mulai mengembangkan perasaan romantis.
Baca juga: Makna Friends With Benefit (FWB), Apakah Cocok untuk Kita?
Jika kondisinya sudah demikian, apa yang bisa dilakukan kita sebagai pria?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, beberapa wanita berikut menjelaskan seberapa besar kemungkinan hubungan FWB berjalan lancar.
"Saya kira itu (hubungan FWB) bisa berhasil jika kita dan teman benar-benar terbuka tentang apa yang dicari."
"Kita harus mau menyesuaikan ketika hubungan itu tidak lagi berjalan baik untuk salah satu pihak," sebut wanita bernama Eliza J.
"Biasanya FWB tidak berjalan lancar. Sulit untuk tidak melibatkan perasaan, dan salah satu pihak selalu terluka," kata perempuan lain bernama Nicole M.
Namun menurut Nicole, tidak masalah jika pria dan wanita yang berada dalam hubungan FWB dan lantas ingin memperdalam perasaan mereka.
Baca juga: Friends with Benefits, Hubungan Mesra Tanpa Komitmen
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.