Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Ular Weling, Ini Ciri-ciri Ular Welang yang Racunnya Mematikan

Kompas.com - 01/09/2022, 14:44 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengetahui ciri-ciri ular welang (Bungarus fasciatus) membantu kita untuk menilai potensi bahaya dari ular ini ketika masuk rumah.

Ya, dalam beberapa kasus ular welang mampu menyusup ke dalam hunian tanpa disadari oleh pemilik rumah.

Sayangnya tidak semua orang bisa membedakan ular welang dengan ular weling (Bungarus candidus) ketika berhadapan langsung.

Padahal kedua ular yang berasal dari famili Elapidae itu memiliki beberapa perbedaan, mulai dari warna maupun bentuk fisiknya.

Baca juga: Awas, 5 Hal yang Bisa Undang Ular Masuk Rumah

Lalu, apa saja ciri-ciri ular welang yang dikira banyak orang sama dengan ular weling? Berikut jawabannya.

Ciri-ciri ular welang

Jika dilihat sekilas, ular welang punya tampilan fisik yang sama dengan ular weling, seperti warna dan pola gelangnya.

Meski begitu, keduanya punya perbedaan, ya!

Ular welang mempunyai pola gelang berwarna hitam-kuning atau hitam-putih yang menyelimuti sisi atas, samping, sampai perut.

Konsistensi warna itulah yang menjadi pembeda dengan ular weling karena spesies ular ini hanya memiliki perut berwarna putih.

Di sisi lain, pembeda dengan ular weling lainnya adalah tanda V terbalik yang berada di kepala.

Baca juga: 8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jika Digigit Ular

Meski ular welang dan ular weling punya pola gelang yang sama, ular welang punya tanda V terbalik kepalanya. Sedangkan, ular weling tidak memilikinya.

Ular welang yang punya daerah persebaran di Asia Tenggara dan India juga dapat dikenali ukuran tubuhnya.

Spesies ular tersebut dapat tumbuh hingga panjang 210 centimeter. Meski begitu, kebanyakan ular welang punya panjang 150 centimeter saja.

Di samping itu ular welang memiliki kepala berbentuk segitiga dan mata yang berwarna hitam bulat.

Habitat ular welang

 

Ular welang punya daerah persebaran di Asia Tenggara dan India. Sehingga, ular ini dapat dijumpai di luar Indonesia (Jawa dan Sumatra), seperti Malaysia, Filipina, Thailand, atau Myanmar.

Nah, spesies ular tersebut biasanya hidup di hutan, dataran terbuka, lahan pertanian, dan perkebunan hingga ketinggian sekitar 5 ribu kaki.

Ular welang juga bisa ditemui di dekat gundukan rayap atau lubang hewan pengerat yang berada di sekitaran air.

Selain itu ular welang dapat bersembunyi di balik tanaman atau tumbuhan, lubang, dan saluran air.

Baca juga: Lebih Mematikan dari Kobra, Jangan Lakukan Ini Jika Temui Ular Weling

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan ular welang dapat tinggal di dekat pemukiman manusia untuk mencari pasokan hewan pengerat dan air.

Karena alasan itu kita sebaiknya waspada dengan lingkungan sekitar dan dalam rumah untuk mewaspadai kehadiran ular welang.

Ular welangMonaco Nature Encyclopedia Ular welang

Perilaku ular welang

Ular welang termasuk spesies ular yang aktif di malam hari namun memiliki sifat pemalu sehingga biasanya sulit dilihat.

Ular tersebut biasanya menyembunyikan kepalanya di tubuhnya yang melingkar ketika merasa terganggu dan mudah dijumpai ketika musim hujan.

Baca juga: Kerap Masuk Rumah, Ini Ciri-ciri Ular Weling yang Gigitannya Mematikan

Di samping itu ular welang lebih suka berbaring di rumput, lubang, atau saluran air ketika siang hari.

Untuk makanannya, ular welang termasuk spesies hewan melata yang doyan melahap ikan, kadal, katak, bahkan telur ular.

Ketika memangsa buruannya, ular welang melahap kepala si mangsa supaya terkena racun.

Setelah mangsa tidak bergerak barulah ular tersebut menyantap buruannya.

Ular welang berkembang biak

 

Ular welang betika ketika berkembang biak dapat menghasilkan 4-14 telur sekaligus.

Setelah telur menetas, bayi ular welang akan berburu makanan sendiri tanpa bantuan induknya.

Dalam hal ini, ular welang dapat dikatakan masuk fase dewasa ketika usianya menginjak tiga tahun dengan panjang sekitar 91 centimeter.

Ular welang dapat tumbu hidup hingga usia 13 tahun meski usia yang tepat belum diketahui.

Apakah ular welang berbahaya?

Meski berbeda dengan ular weling, potensi bahaya dari ular welang sebaiknya tidak diremehkan.

Pasalnya ular welang mempunyai racun neurotoksin yang berbahaya jika menggigit manusia.

Dalam hal ini, racun ular welang bekerja dengan cara menyerang sistem syarat manusia secara langsung.

Baca juga: Mengenal Ular Welang yang Sering Tinggal di Dekat Pemukiman

Korban gigitan ular welang awalnya bisa merasakan pendarahan, sakit perut, pusing, muntah, diare, kelumpuhan, bahkan kerusakan ginjal.

Untuk beberapa kasus, racun yang parah dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan meninggal karena korbannya mati lemas.

Mengingat ular welang punya racun yang mematikan, sebaiknya kita tidak bermain dengan bahaya ketika bertemu spesies ular ini.

Apabila menemui ular welang di sawah atau perkebunan, segeralah menghindar.

Kalau spesies ular tersebut telanjur masuk ke rumah, ada baiknya meminta pertolongan dari orang sekitar, atau pun petugas pemadam kebakaran -misalnya.

Kompas TV

CIREBON, KOMPAS.TV - Adila Oktavia, seorang balita berumur 4 tahun, meninggal karena digigit ular weling di rumahnya.

Adila berasal dari Cirebon, Jawa Barat.

Adila digigit ular saat sedang tidur di rumahnya, kejadiannya berlangsung pada Jumat (07/02/2020). 

Pada saat itu juga, orang tua korban segera mengikat kaki Adila, dengan harapan bisa ular tidak menjalar ke seluruh tubuhnya.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat, Adila mengalami muntah-muntah.

Namun sayang, sesampain di rumah sakit, Adila sudah dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri.

Ia masuk ke ruang perawatan khusus anak (PICU).

Adila dibawa ke RSUD Gunung Jati, Cirebon.

Setiap harinya, kondisi Adila menurun.

Tim dokter sudah memberikan serum bisa anti ular (SEBU) kepada Adila, namun nampaknya sudah terlambat.

Tim medis dari RS Gunung Jati juga dan dokter spesialis emergency dari WHO juga sedang mencari anti bisa khusus ular weling hingga ke luar negeri.

Rabu, 12 Februari 2020 pukul 21.30 WIB, Adila pergi meninggalkan orang tuanya.

Kepergian Adila meninggalkan duka yang mendalam bagi kedua orang tuanya, karena Adila merupakan anak pertama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com