Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/08/2022, 12:18 WIB

 

KOMPAS.com - Ada sejumlah hal tidak boleh dilakukan ketika memberikan pertolongan pertama kepada diri sendiri atau orang lain setelah digigit ular.

Pasalnya pertolongan yang keliru bisa memperparah pembengkakan pada bagian tubuh tertentu bahkan kematian beberapa waktu setelahnya.

Di samping itu, bisa ular yang telanjur masuk ke dalam tubuh berisiko menyebar lebih cepat melalui aliran darah jika kita salah bereaksi.

Karena alasan itulah memberikan bantuan secara medis lebih disarankan ketimbang mempercayai mitos-mitos tertentu.

Jenis bisa ular

Perlu diketahui dulu bahwa bisa ular punya jenis yang berbeda-beda. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut daftarnya:

  • Sitotoksin: menyebabkan pembengkakan dan kerusakan jaringan
  • Hemoragik: dapat mengganggu pembuluh darah
  • Antipembekuan: mencegah darah dari pembekuan
  • Neurotoksin: menyebabkan kelumpuhan atau kerusakan lain pada sisten saraf
  • Miotoksin: dapat merusak otot.

Baca juga: Punya Bisa Berbahaya, Ini Ciri-ciri Ular Tanah yang Sering Masuk Rumah

Seberapa bahaya gigitan ular?

Tidak semua gigitan ular berbahaya. Karena ada dua jenis gigitan ular yang dapat bereaksi pada korbannya.

  • Gigitan kering: ini terjadi ketika ular tidak mengeluarkan racun apa pun. Gigitan kering biasanya dilakukan oleh ular yang tidak berbisa.
  • Gigitan berbisa: ini berbahaya karena ular bisa mentransmisikan bisa ketika mematuk manusia.

Ilustrasi ular kobrashutterstock Ilustrasi ular kobra
Jenis ular berbisa

Ular yang memiliki bisa dibagi menjadi dua, yakni:

  • Elapids (jenis kobra): ada sekitar 300 spesies Elapidae yang berbisa, termasuk kraits, mamba, ular karang, dan ular laut.

Jenis ular ini punya taring pendek di depan rahang atas dengan racun neurotoksin yang membahayakan jaringan tubuh atau sel darah.

Apabila seekor kobra menggigit, jenis ukar ini bisa menyebabkan kelumpuhan jantung dan paru-paru secara cepat.

  • Viper: ada lebih dari 200 spesies Viperidae, termasuk pit viper seperti ular derik, copperheads, water moccasins, atau cottonmouths, dan old-World vipers (adders).

Jenis ular ini punya taring yang panjang, berongga, dan berbisa yang menempel pada tulang dan dapat digerakkan di rahang atas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke