KOMPAS.com - Rambut rontok tidak hanya memengaruhi kulit kepala dan penampilan, tetapi juga pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kondisi tersebut dapat bersifat sementara atau permanen dan penyebabnya diakibatkan oleh banyak faktor.
Mulai dari keturunan, perubahan hormon, kondisi medis tertentu hingga faktor usia atau penuaan.
Baca juga: 3 Tips Pakai Daun Sirih untuk Atasi Rambut Rontok
Rambut rontok adalah suatu kondisi rambut yang lepas atau ditandai dengan kerontokan secara berlebihan.
dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM) dari Farmanina Aesthetic & Hair Clinic mengatakan, setiap hari rambut akan mengalami kerontokan dengan sendirinya.
Namun, kerontokan rambut dapat dikatakan tidak wajar ketika sudah melebihi batas normal, yaitu di atas 100 helai per hari.
Hal tersebut dapat memicu sejumlah masalah lain seperti kebotakan, hingga kemunduran garis rambut.
Beberapa orang terkadang cuek dan membiarkan kondisi itu dengan menutupi kebotakan.
Misalnya dengan menggunakan gaya rambut tertentu, topi atau syal hingga penggunaan penutup kepala lainnya.
Padahal, kerontokan rambut perlu ditangani secara tepat untuk mencegah kerontokan rambut lebih lanjut serta memulihkan pertumbuhan rambutnya.
Baca juga: 6 Penyebab Rambut Rontok Parah, Bisa Akibatkan Kebotakan
Penyebab kerontokan rambut dapat diklasifikasikan oleh berbagai faktor. Mulai dari genetika, infeksi jamur di kulit kepala, pola merawat rambut yang salah, stres, penyakit tiroid, sampai akibat bahan kimiawi yang terlalu sering digunakan pada rambut seperti, catokan, pewarnaan atau pengeritingan.
Selain itu, perubahan hormonal, hingga kondisi medis tertentu seperti kekurangan nutrisi atau penyakit tertentu juga bisa menyebabkan rambut rontok.
Baca juga: 8 Penyebab Rambut Rontok dan Solusinya
Melansir Mayoclinic, kerontokan rambut dapat muncul dengan berbagai cara, tergantung penyebabnya.
Kondisi tersebut bisa datang secara tiba-tiba ada bertahap dan tidak cuma memengaruhi kulit kepala, tetapi juga dengan rambut di sekujur tubuh.
Tanda dan gejala rambut rontok meliputi kondisi sebagai berikut;
Baca juga: Kerontokan Rambut Lebih Sering Dialami Pria, Apa Sebabnya?
Sebagaimana dikutip Cleveland Clinic, cara mengatasi kerontokan rambut juga harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Contohnya, jika kerontokan disebabkan oleh pengobatan atau ketidakseimbangan hormon, maka perawatan medis berupa konsumsi obat penyeimbang hormon bisa dilakukan.
Di samping itu, beberapa perawatan lain juga diperlukan dengan tujuan untuk menghentikan kerontokan rambut serta membantu memulihkan pertumbuhan rambutnya.
Beberapa perawatan tersebut meliputi:
Obat-obatan yang dijual bebas untuk meningkatkan pertumbuhan rambut adalah langkah pertama memulihkan kondisi tersebut.
Pengobatan bisa berupa obat oles seperti minoxidi atau rogaine. Kemudian jika konsultasi ke dokter, beberapa obat dapat mengatasinya seperti finasteride, atau propecia.
Transplantasi rambut merupakan metode penanaman atau pemindahan rambut dari area yang masih berkualitas baik, ke area yang sudah kosong akibat kebotakan.
Perawatan ini harus dilakukan dengan dokter berpengalaman dan bersertifikasi agar hasilnya sesuai dengan harapan.
Metode ini menggunakan darah yang diambil dari tubuh sendiri yang kemudian plasma darahnya dipisahkan.
Setelah itu, plasma darah akan disuntikkan ke kulit kepala. Tujuannya adalah membantu memperlambat kerontokan rambut dan mendorong pertumbuhan rambut baru.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kerontokan Rambut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.