KOMPAS.com - Perilaku gaslighting dari keluarga kadang memang melelahkan mental sehingga terpikir untuk putus hubungan saja.
Namun jangan gegabah untuk mengakhiri hubungan darah tersebut jika kita masih bisa mempertahankannya.
Sebaliknya, jangan terus terjebak menjadi korban pelecehan emosional itu hanya karena alasan pelakunya adalah keluarga sendiri.
Jadi, seperti apa solusinya?
Baca juga: Kenali, 4 Jenis Gaslighting di Keluarga yang Berdampak hingga Dewasa
"Gagasan bahwa kita harus menyukai semua anggota keluarga kita cenderung menimbulkan kerugian psikologis, " kata psikolog klinis Carla Marie Manly, PhD.
Beberapa sering merasa tidak enak atau bersalah karena tidak menyukai kerabat sedarahnya sendiri.
"Padahal, beberapa orang—kerabat atau bukan—memiliki karakteristik dan perilaku yang seringkali tidak disukai, " tambahnya.
Ada orang yang begitu beracun sehingga menciptakan situasi yang menuntut kita untuk selalu menghindari kontak dengannya, demi kesehatan mental.
Namun ada yang dampak buruknya masih dikelola dengan mengontrol respon kita sendiri terhadap perilakunya.
Baca juga: Apakah Kita Terjebak dalam Keluarga Toxic? Kenali Ciri-cirinya...
"Ketika menangani gaslighting dalam keluarga tanpa mengorbankan kesehatan mental Anda sendiri, penting untuk mempersiapkan diri Anda untuk interaksi dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan dengan situasi beracun apa pun: tetapkan harapan yang realistis, batasi kontak, dan detoksifikasi sesudahnya," pesannya.
Langkah pertama yang harus diambil, kata psikolog klinis Aimee Daramus, PsyD, adalah menerapkan beberapa praktik perawatan diri untuk membantu diri kita mempersiapkan momen pertemuan keluarga.
Misalnya dengan melakukan sesuatu yang kita tahu dapat membuat diri sendiri lebih baik.
"Luangkan waktu dengan orang-orang yang benar-benar suportif. Coba juga rencanakan sesuatu untuk merawat diri sendiri sesudahnya, dan jika Anda terlalu sibuk, cobalah untuk memasangkan sesuatu yang mendukung dengan tanggung jawab Anda—seperti kopi yang enak atau mendengarkan musik," ujarnya.
Misalnya dengan menjaga interaksi tetap singkat dan memastikannya berjalan sesuai rencana.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.