Menurut laman Very Well Health, rupanya selingkuh masuk ke dalam kategori tersebut.
Hal itu merujuk pada faktor risiko penyebab orang selingkuh yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Berikut sejumlah alasan selingkuh termasuk gangguan mental.
Beberapa penyebab selingkuh akibat pengalaman masa kecil adalah trauma di masa kanak-kanak.
Dalam hal ini, anak-anak yang memiliki riwayat trauma pada masa kecilnya seperti pelecehan, pengabaian secara fisik dan emosional, dikaitkan risiko tinggi orang tersebut akan selingkuh pada saat dewasa.
Sebuah studi di tahun 2015 juga menemukan fakta bahwa anak-anak yang mengalami dan melihat kasus perselingkuhan dari orangtuanya juga memiliki risiko yang sama.
Beberapa penyakit mental seperti gangguan bipolar dikaitkan sebagai faktor risiko perselingkuhan di dalam pernikahan.
Selain itu, ada perilaku yang menyatakan bahwa "Sekali selingkuh maka, akan selingkuh terus menerus", ternyata itu bukanlah sebuah anggapan semata.
Pada sebuah studi di tahun 2017 menunjukkan bahwa mereka yang terlibat dalam perselingkuhan, kemungkinan untuk selingkuh lagi tiga kali lebih tinggi untuk mengulangi perilaku yang sama.
Hal ini erat kaitannya dengan masalah psikologis atau gangguan mental seperti narsisme.
Pada gangguan tersebut, perselingkuhan didorong oleh rasa ego dan perasaan harus dikagumi.
Selain mementingkan diri sendiri, pengidap gangguan ini seringkali tidak memiliki empati, sehingga tidak menghargai kehadiran pasangan dan dampak dari tindakannya terhadap sebuah hubungan.
Baca juga: Hikmah Serial Layangan Putus, Ini Cara Menghadapi Suami Selingkuh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.