KOMPAS.com - Penyebab tekanan darah rendah atau hipotensi bisa bermacam-macam, mulai dari pengaruh pola makan hingga masalah medis yang mendasari.
Pada penggunaan alat tekanan darah, akan muncul dua angka. Angka pertama menunjukkan tekanan sistolik, yakni tekanan di arteri saat jantung berdetak dan memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka kedua mengukur tekanan diastolik, atau tekanan di arteri saat jantung beristirahat dan menerima darah dari seluruh bagian tubuh.
Ketika mengukur tekanan darah pasien, dokter akan melihat pembacaan tekanan darah dalam milimeter air raksa (mmHg).
Tekanan darah normal berada kurang dari 120 mmHg (sistolik) dan 80 mmHg (diastolik), atau sederhananya kurang dari 120/80 mmHg.
Seperti dilaporkan National Heart, Ling, and Blood Institute, individu dianggap mengalami tekanan darah atau hipotensi jika tekanan darah mereka di bawah 90/60 mmHg.
Baca juga: 11 Penyebab Tekanan Darah Rendah dan Gejalanya
Seseorang dapat memiliki tekanan darah rendah tanpa gejala apa pun.
Namun, beberapa orang dengan tekanan darah rendah bisa menunjukkan gejala berikut:
Banyak faktor yang memengaruhi tekanan darah rendah, termasuk tingkat aktivitas fisik dan diet individu.
Tekanan darah juga menurun seiring bertambahnya usia, dan beberapa orang bisa memiliki tekanan darah rendah karena faktor genetik.
Tekanan darah seseorang mungkin lebih rendah karena:
Individu yang mengalami hipotensi sementara karena kehamilan bisa sembuh seiring waktu.
Namun, penyebab lain seperti dehidrasi atau lama tidak aktif kemungkinan memerlukan perubahan pola diet dan strategi perawatan lainnya.
Beberapa masalah kesehatan yang lebih serius dapat menyebabkan tekanan darah rendah, termasuk:
Tekanan darah rendah terkadang dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu, seperti: