Kita juga berisiko lebih tinggi jika ada riwayat asma, demam, atau alergen.
Alergen adalah zat-zat seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau makanan yang memicu reaksi alergi.
Selain itu, mungkin juga ada perubahan pada gen yang mengontrol protein yang membantu tubuh menjaga kesehatan kulit.
Tanpa kadar normal protein tersebut, kulit tidak akan sepenuhnya sehat.
- Lingkungan
Ada banyak hal di lingkungan yang dapat mengiritasi kulit.
Beberapa contohnya termasuk paparan asap tembakau, polutan udara, sabun yang keras, kain seperti wol dan beberapa produk kulit.
Baca juga: Simak, Berbagai Obat Rumahan untuk Hadapi Eksim
Kelembapan rendah (udara kering) juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal.
Panas dan kelembapan tinggi dapat menyebabkan keringat dan itu dapat membuat rasa gatal semakin parah.
- Stres
Tingkat stres bisa menyebabkan atau memperburuk eksim.
Ada tanda-tanda stres mental atau emosional dan tanda-tanda stres fisik.
Gejala eksim juga biasanya muncul dengan berbagai tanda seperti kulit kering dan gatal, ruam merah, benjolan pada kulit, bercak kulit yang bersisik dan kasar, kulit berkerak, hingga pembengkakan.
Jika kita menderita eksim, kita mungkin juga memiliki kondisi lain yang tidak menyebabkannya, tetapi sering ditemukan bersamaan dengan eksim yang meliputi alergi, asma, depresi kehilangan waktu tidur, dan kecemasan.
Penyedia layanan kesehatan akan memeriksa kulit kita dan mencari tanda-tanda klasik eksim seperti kemerahan dan kekeringan.
Mereka juga akan bertanya tentang gejala yang kita alami untuk diagnosisnya.
Baca juga: Ternyata, Stres Dapat Picu Munculnya Eksim
Biasanya penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosis eksim berdasarkan pemeriksaan kulit.
Namun, bila ada keraguan, mereka dapat melakukan tes berikut:
- Tes kulit alergi.
- Tes darah untuk memeriksa penyebab ruam yang mungkin tidak terkait dengan dermatitis.
- Biopsi kulit untuk membedakan satu jenis dermatitis dari yang lain.