"Namun hal itu dapat diatasi ketika membuat desain motif parang, yaitu dengan menerapkan motif pada pola baju motif sanggit," ujar Prof. Mulyanto.
Ketika motif parang digunakan untuk kondangan, batik ini menyimpan makna supaya manusia kuat menghadapi kehidupan.
Tak hanya itu, motif parang memberikan pesan bahwa manusia harus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika diterapkan pada pakaian, motif parang terdiri dari beberapa jenis, mulai dari parang kusuma, parang rusak, parang klitik, dan parang centung.
Motif batik lainnya yang dapat dipilih sebelum pergi kondangan adalah motif truntum yang berasal dari kata "taruntum".
Motif taruntum berasal dari Solo dan menyimpan makna bahwa hidup haruslah berkembang atau bersemi kembali.
Di sisi lain, motif truntum yang berkaitan dengan Ratu Kencana juga menyiratkan pesan tentang cinta dan kasih sayang.
Motif batik tersebut dapat dikenali dari bentuk kembang yang dipercaya membawa keharmonisan bagi mempelai setelah bersanding di pelaminan.
"Motif Truntum itu dulunya dikenakan untuk orang tua mempelai. Namun sekarang sudah bebas untuk diterapkan di pakaian untuk kondangan," kata Prof. Mulyanto.
"Tapi, ya truntumnya (motifnya) yang unik," tambahnya.
Untuk kamu yang belum tahu, lahirnya motif truntum bermula pada abad ke-18 ketika Gusti Kanjeng Ratu Kencana cemburu dengan Sunan Pakubuwana III Surakarta Hadiningrat karena memiliki selir.
Pada akhirnya, ia membuat lukisan bunga tanjung dan bintang pada sehelai kain dan perbuatan ini menyentuh hati Sunan.
Dari situlah, rasa cinta dan kasih sayang Sunan Pakubuwana III dengan istrinya tumbuh kembali.
Motik batik berikutnya yang direkomendasikan Prof. Mulyanyo adalah motif ceplok. Motif ini dapat dikenali dari bentuknya yang geometri.
"Yang termasuk motif ceplok antara lain motif sido mukti, sido asih, sido luhur, dan sido dadi," jelasnya.
Karena menampilkan motif yang seimbang, ceplok mengandung arti bahwa hidup harus dijalankan dengan teratur.
Tidak hanya itu, motif ceplok juga menyiratkan keserasian, keseimbangan, dan kesempurnaan.
Di samping tiga motif yang sudah direkomendasikan, Prof. Mulyanto juga memberikan alternatif motif batik yang mengambil objek flora dan fauna
"Jika dicipta motif-motif yang sifatnya asimetris, disarankan dibuat pada pola baju sanggit atau pola jarit sanggit," sarannya.
Baca juga: 5 Rekomendasi OOTD Pakai Atasan Batik Kekinian dan Trendi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.