KOMPAS.com - Seperti mendekati crush atau gebetan, membangun chemistry yang baik dengan mertua terbilang gampang-gampang susah.
Pasalnya, mertua bisa berperilaku posesif bahkan mencampuri urusan rumah tangga anak dan menantu.
Tidak menutup kemungkinan mertua juga menunjukkan sikap yang sinis dengan menantunya walau merekalah yang memberikan restu untuk menikah.
Karena perilaku mertua yang demikian, tidak sedikit menantu yang akhirnya cekcok dengan ayah atau ibu dari pasangan hidupnya.
Konflik tersebut membuat mereka tidak mau lagi bertegur sapa, termasuk mengambil keputusan untuk memutus hubungan karena telanjur sakit hati.
Baca juga: Ciri-ciri Mertua Toksik yang Buat Para Menantu Pusing
Tidak ada yang mau hubungan dengan mertua rusak karena cuma mengganggu kebahagiaan rumah tangga.
Karena alasan itulah praktikkan beberapa cara di bawah ini supaya mertua dan menantu saling pengertian dan hubungannya harmonis.
Membangun chemistry dengan mertua sebaiknya dimulai dengan menunjukkan ketertarikan dengan mereka.
Cobalah untuk ngobrol dengan mertua selain hari libur.
Tujuannya supaya menantu dan mertua dapat berbagi kebahagiaan.
Cobalah juga untuk menonton drama bersama di ruang keluarga dengan mertua supaya hubungan menjadi lebih akrab.
Sikap tidak menyukai mertua kemungkinan disebabkan oleh menantu yang jarang bertemu atau berinteraksi dengan mereka.
Seperti dikutip dari Psychology Today, masalah seperti itu bisa diatasi dengan "mere exposure effect". Apa itu?
Baca juga: Ide Menjalin Keakraban dengan Ibu Mertua agar Jadi Menantu Kesayangan
Singkatnya mere exposure effect membuat orang menyukai atau familiar terhadap suatu hal karena intensitasnya berinteraksi atau preferensi pribadi.
Jadi, tidak ada salahnya untuk menambah intensitas bertemu dengan mertua apabila hubungan dengan mereka kurang akrab.