Tetapi, sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan April 2015 di Indian Journal of Clinical Biochemistry menemukan bahwa partisipan yang melengkapi Glucophage (metformin) — obat diabetes yang membantu menurunkan gula darah — dengan kunyit memang mengalami penurunan gula darah, inflamasi, dan tingkat stres oksidatif.
Baca juga: Efek Samping Kunyit jika Dikonsumsi Berlebihan
Dalam penelitian secara acak pada manusia yang diterbitkan pada tahun 2012 di Diabetes Care, mengonsumsi suplemen kurkumin 250 miligram setiap hari dikaitkan dengan menurunnya risiko pradiabetes menjadi diabetes tipe 2.
Para peneliti mempelajari 240 orang selama sembilan bulan dan melaporkan bahwa 16,4 persen orang dalam kelompok plasebo mengembangkan diabetes tipe 2, dibandingkan 0 persen pada kelompok yang diberi suplemen kurkumin.
Selain itu, peserta dalam penelitian tersebut tidak melaporkan efek samping apa pun kecuali sakit perut ringan.
Kemudian, dalam studi Diabetes Care, kurkumin tampaknya membantu meningkatkan fungsi sel beta, yang menurut penelitian dapat membantu memproduksi hormon insulin.
Chaparro menyebut studi terakhir ini menarik, namun dia tetap memperingatkan bahwa kunyit bukanlah cara atau metode perbaikan yang cepat untuk mengobati diabetes.
"Jika kita memiliki gaya hidup dan pola makan yang buruk lalu hanya mengonsumsi suplemen kunyit, itu mungkin tidak memiliki banyak dampak," terangnya.
"Tingkat pradiabetes dan diabetes adalah masalah besar, jadi kita harus memahami bahwa kita tidak bisa hanya mengandalkan kurkumin dan harus mencari metode lain untuk mengobatinya secara keseluruhan," tambah dia.
Baca juga: 5 Tips Menerapkan Hidup Sehat bagi Pasien Diabetes
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.