- Sensasi
Bagaimana lendir mungkin terasa di vulva. Selama ovulasi, biasanya basah dan licin.
- Masa subur
Melacak siklus menstruasi dapat memberikan petunjuk kapan ovulasi kemungkinan akan terjadi dan bagaimana keputihan berubah pada setiap tahap siklus.
• Kehamilan
Selama kehamilan, dinding vagina dan leher rahim mulai melunak untuk memberi ruang bagi janin yang sedang tumbuh.
Tubuh akan menciptakan lebih banyak keputihan untuk menghentikan infeksi yang bergerak naik ke vagina ke rahim.
Peningkatan hormon progesteron juga berkontribusi pada peningkatan keputihan.
Inilah sebabnya mengapa beberapa wanita menyadari bahwa mereka mengalami lebih banyak keputihan saat hamil dan bahkan mungkin salah mengira itu sebagai urin karena volume cairan.
Selama kehamilan, keputihan juga menjadi tanda yang sehat apabila berwarna bening, tidak berbau, dan cairan yang keluar dapat berubah menjadi bercak darah atau lendir menjelang akhir kehamilan.
Baca juga: Fakta-fakta Seputar Keputihan, Penyebab, dan Bagaimana Mengatasinya
Tubuh mengalami banyak perubahan selama menopause dan vagina sering menjadi kurang lembap selama masa ini karena menurunnya kadar estrogen dan progesteron.
Namun, wanita masih menghasilkan cairan, hanya dalam jumlah yang lebih kecil. Keputihan juga biasanya berwarna bening dan tidak menyebabkan iritasi.
Ketika tubuh bergairah secara seksual, kelenjar-kelenjar di dalam dan di sekitar vagina menghasilkan cairan yang disebut sebagai cairan gairah.
Cairan ini diciptakan untuk melumasi vagina dan mempersiapkannya untuk potensi hubungan seksual.
Tidak seperti bentuk keputihan lainnya, cairan ini sering menghilang dalam waktu satu jam dan biasanya memiliki warna yang bening, lembut, basah, dan lebih licin.