Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2022, 06:21 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu cara untuk membasmi kutu busuk atau bed bugs adalah mengetahui tanda-tanda apabila serangga ini bersarang di rumah.

Kutu busuk adalah serangga parasit seukuran biji apel yang sering kali menggigit untuk menyedot darah manusia ketika tidur di malam hari.

Serangga tersebut bisa dikenali dari warna tubuhnya berwarna cokelat-kemerahan yang bergerak dengan cara merangkak dari satu tempat ke tempat lain.

Kutu busuk ada baiknya segera disingkirkan dari rumah karena serangga kecil ini bisa mengganggu kenyamanan penghuni rumah ketika tidur.

Gigitan kutu busuk sering kali menimbulkan ruam kemerahan sedikit gelap dan gatal-gatal di wajah, leher, serta lengan dengan pola bergaris atau berkelompok.

Baca juga: Bikin Gatal-gatal, dari Mana Kutu Busuk Berasal?

Tanda kutu busuk bersarang di rumah

Ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan penghuni rumah apabila kutu busuk telanjur masuk ke tempat tinggal mereka. Berikut di antaranya.

Ilustrasi furnitur bekas, penjualan furnitur bekas. SHUTTERSTOCK/SCO_BRA Ilustrasi furnitur bekas, penjualan furnitur bekas.

1. Periksa furnitur bekas

Khusus untuk penghuni rumah yang membeli furnitur bekas, seperti sofa, mereka disarankan untuk memperhatikan barang ini.

Pasalnya, kutu busuk bisa terbawa dari luar rumah ke dalam tempat tinggal mereka dan serangga ini mampu bereproduksi secara cepat.

Tanda kutu busuk bersembunyi di furnitur bekas adalah rasa gatal pada kulit apabila penghuni rumah menduduki, tidur di atasnya, atau bersentuhan.

Semakin cepat mereka menyadari tanda yang satu ini, keberadaan kutu busuk di rumah bisa disingkirkan secara cepat.

Perlu diketahui bahhwa kutu busuk bisa bersarang di rumah bukan karena bersih atau tidaknya rumah yang dihuni.

Baca juga: 11 Tempat Persembunyian Kutu Busuk yang Jarang Disadari

Pasalnya, kutu busuk bisa berkembang biak di rumah tanpa memerhatikan faktor kebersihan dan bisa menyebar di kasur, kamar hotel, apartemen, pakaian, koper, atau dompet.

2. Noda

Mengingat kutu busuk menyedot darah manusia dengan cara menggigit, serangga ini bisa meninggalkan noda pada kasur bila tertindih.

Noda pada kasur yang disebabkan oleh kutu busuk sering kali berupa bintik merah atau merah muda. Noda yang sama juga bisa membekas di seprai atau baju tidur.

Di samping itu, kutu busuk juga menyebabkan noda berwarna gelap pada kasur atau furnitur lain yang menandakan serangga ini berkumpul di tempat-tempat ini.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kutu Busuk Masuk Rumah

Noda berwarna gelap berasal dari kotoran kutu busuk yang mengosongkan tubuhnya setelah menyedot darah manusia.

Noda tersebut kemungkinan juga muncul di seprai, baju tidur, dinding, atau di balik wallpaper.

Ilustrasi gatal karena diabetesSHUTTERSTOCK Ilustrasi gatal karena diabetes

3. Bekas gigitan

Tidak semua gatal yang dirasakan ketika bangun di pagi hari disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Pasalnya, kutu busuk juga meninggalkan pola gigitan yang bergaris lurus, zig zag, atau berkelompok.

Hal tersebut tentunya berbeda dengan gigitan nyamuk yang tidak berkelompok dan biasanya ditandai dengan bentol kemerahan.

Di sisi lain, kutu busuk terkadang menyebabkan reaksi alergi dan pembengkakan pada kulit yang terkena gigitan serangga ini.

Dalam banyak kasus, munculnya bekas tidak terjadi setelah kutu busuk selesai menyedot darah.

Baca juga: Ragam Fakta Kutu Busuk, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Dan karena sebagian besar kutu busuk tidak makan setiap hari, gigitannya bahkan tidak menunjukkan pola yang terlihat sampai serangga ini berukuran cukup besar.

Karena alasan itulah mengetahui perbedaan gigitan kutu busuk dari sumber iritasi lain dapat membantu mengidentifikasi keberadaan serangga ini di rumah.

Ilustrasi bau tidak sedap di rumah. SHUTTERSTOCK/KRAKENIMAGES.COM Ilustrasi bau tidak sedap di rumah.

4. Bau

Indera penciuman dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan kutu busuk yang telanjur masuk rumah.

Seperti serangga pada umumnya, kutu busuk secara alamiah mengeluarkan feromon yang baunya berbeda ketika serangga ini terkena cahaya atau merasa terganggu.

Zat yang sama juga digunakan oleh serangga tersebut untuk berkomunikasi saama lain.

Penghuni rumah bisa mencium bau dari kutu busuk dengan jelas apabila mereka menghancurkan tubuh atau mengusik serangga ini.

Feromon dari kutu busuk biasanya berbau seperti kayu atau jamur yang membusuk dan menjadi semakin parah jika dibarengi dengan kotoran kutu busuk.

5. Muncul titik-titik putih

Nimfa (fase hewan muda) dari kutu busuk memiliki ukuran sebesar ujung peniti tapi serangga ini bisa meninggalkan jejak lain di rumah.

Kutu busuk akan tumbuh sebanyak lima kali dalam hidupnya dan setiap fase perkembangannya mereka ditandai dengan pergantian kulit

Penghuni rumah ada baiknya tidak meremehkan kutu busuk karena serangga pengganggu ini butuh waktu tujuh bulan untuk mencapai kedewasaan.

Kutu busuk dapat menghasilkan 250 telur sepanjang hidupnya dan perkembangbiakan mereka semakin cepat karena sebagian telur yang menetas adalah betina.

Baca juga: 5 Tempat Kutu Busuk di Rumah, Apa Saja?

Serangga tersebut bisa dideteksi dari bekas keputihan atau kekuningan pada permukaan kayu dan furnitur dengan permukaan lembut.

Penghuni rumah bisa menemukan telur kutu busuk di retakan yang ada di tempat tinggal mereka.

Dari kejauhan, telur busuk terlihat seperti titik-titik kecil namun baru ketahuan bahwa ini adalah telur serangga ketika dilihat dari jarak dekat.

Untuk mencegah kutu busuk berkembang biak, lipatan kasur dan furnitur dengan permukaan lembut serta kasur perlu disisir secara cermat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com