KOMPAS.com - Masuk angin seringkali dianggap sebagai gejala atau penyakit yang membingungkan.
Di satu sisi, terkadang gejalanya cenderung ringan sehingga tidak memerlukan pengobatan medis untuk mengatasinya.
Tapi di sisi lain, gejala masuk angin dapat berangsur hingga beberapa hari dengan fase gejala yang dapat memburuk jika tidak segera ditangani.
Tentu bila hal itu terjadi maka masuk angin dapat memengaruhi produktivitas kita sehari-hari.
Maka dari itu, ketika masuk angin menyerang tak ada salahnya untuk melakukan sejumlah hal berikut ini untuk mengobati kondisi tersebut.
Baca juga: Bahaya Tidur dengan Rambut Basah, Bukan Flu atau Masuk Angin
Dalam dunia medis sebetulnya tidak mengenal istilah masuk angin.
Tapi ketika ditelaah dari gejalanya, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai flu like sympoms atau catch a cold.
Ini merupakan fase awal saat tubuh tengah terinfeksi virus sejenis atau yang mirip dengan flu.
Sejumlah gejala yang ditimbulkan pada saat masuk angin meliputi demam, perut kembung, mual, muntah, tidak nafsu makan, tubuh terasa lemas, pilek, sakit kepala, mengigil, sering buang gas atau kentut dan lain sebagainya.
Keluhan yang muncul itu biasanya disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh yang tengah terinfeksi virus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.