Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Daddy Issues yang Terpendam dalam Diri Seseorang

Kompas.com, 7 Desember 2022, 14:40 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Daddy issues artinya seseorang yang sulit menjalani hubungan pribadi akibat riwayat buruk dengan ayahnya di masa lalu.

Daddy issues adalah istilah informal dan tidak tercatum dalam panduan kesehatan mental yang dipakai oleh pakar.

Namun kondisi ini sudah menjadi fenomena tersendiri akibat hubungan masa kecil yang tidak sehat atau kurang ideal dengan sosok ayah.

Baca juga: Daddy Issue adalah Masalah Emosional Semua Orang, Kenali Gejalanya

Sejumlah kalangan mengira daddy issue hanya dialami oleh perempuan namun sebenarnya ini bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin.

Ciri-ciri daddy issues terpendam dalam diri seseorang

Daddy issues adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan orang dengan masalah keterikatan akibat luka batin di masa kecilnya.

Hal ini khususnya karena tidak ada hubungan yang sehat dengan ayahnya ketika mereka masih anak-anak.

Dalam teori keterikatan, daddy issue bisa mengacu pada orang dewasa yang memiliki hubungan bermasalah dengan pengasuh mereka yang paling awal dan sekarang mengalami kesulitan membentuk keterikatan yang aman.

Baca juga: 4 Jenis Attachment Style dan Pengaruhnya dalam Berpasangan

Sering kali, seseorang tidak sadar memilikinya sampai efeknya terasa pada hubungan pribadi yang dijalaninya.

Namun sebenarnya ada ciri-ciri daddy issues yang bisa dikenali, antara lain:

Hanya tertarik pada laki-laki yang jauh lebih tua

Laki-laki yang jauh lebih tua biasanya lebih stabil secara finansial, percaya diri dan tahu persis apa yang harus dilakukan.

Jika memiliki riwayat hubungan yang rumit dengan ayah, alam bawah sadar kita mungkin mendambakan sosok tersebut untuk melindungi dan melimpahi kasih sayang.

Baca juga: Alasan Wanita Muda Kencani Pria yang Jauh Lebih Tua

Kita berharap pasangan yang jauh lebih tua akan memberikan cinta yang tidak didapatkan ketika masa kanak-kanak itu.

Masalahnya adalah, seperti halnya hubungan ayah / anak, pasangan seperti ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan kekuatan yang sebenarnya penting untuk hubungan.

Terlalu bergantung, protektif dan cemburu

Ilustrasi pasangan.Jcomp/ Freepik Ilustrasi pasangan.
Orang yang memiliki hubungan yang tidak aman dengan orangtuanya di masa awal kehidupannya biasanya memiliki anxious attachment style.

Hal ini membuat kita kerap khawatir ditinggalkan oleh pasangan sehingga memicu sikap curiga dan cemburu berlebihan.

Baca juga: Ini Cara Atasi Retroactive Jealousy, Cemburu pada Masa Lalu Pasangan

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau