Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Perbedaan "Burnout" dan "Boreout" yang Kerap Dialami Pekerja

Kompas.com - 11/12/2022, 17:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Setiap pekerja pasti pernah mengalami perasaan stres berat karena pekerjaan. Stres ini biasanya dipicu oleh kelelahan fisik dan mental karena terus-menerus bekerja tanpa henti dan ada pula yang disebabkan kurangnya beban kerja.

Kedua fenomena yang dikenal sebagai burnout dan boreout dijelaskan lengkap dalam siniar Obsesif bertajuk “Burnout vs Boreout” dengan tautan akses dik.si/ObsesifAnimoE3 yang bekerja sama dengan Animo Life. Meski keduanya menghasilkan output yang sama, yaitu stres, tapi ada perbedaan penyebab.

Apa Itu Burnout?

Beberapa dari kita mungkin sudah familier dengan istilah burnout. Mengutip WebMD, burnout adalah bentuk kelelahan yang disebabkan oleh tekanan emosional, fisik, dan mental yang berlebihan dan berkepanjangan.

Dalam banyak kasus, kelelahan ini disebabkan oleh pekerjaan.

Lebih spesifik, ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa mengalami burnout, misalnya beban kerja yang berlebihan, tekanan dari lingkungan kerja, kurangnya dukungan dari atasan dan rekan kerja, hingga tenggat waktu yang selalu mepet.

Baca juga: Punya Hobi Nulis? Yuk, Kembangkan Tulisan Kamu

Meski kondisi ini tidak didiagnosis secara medis, tapi kelelahan dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental hingga berujung pada timbulnya penyakit-penyakit baru. Selain itu, kelelahan juga membuat kita tak produktif karena timbul perasaan putus asa.

Apa Itu Boreout?

Sementara itu, penyebab boreout adalah kebalikannya burnout, yaitu terlalu sedikit beban kerja atau tugas yang diberikan. Perasaan kewalahan ini terjadi saat kita begitu bosan dan tidak puas di tempat kerja sehingga semuanya tampak sia-sia.

Bahkan, Lotta Harju, Profesor EM Lyon Business School, mengungkapkan boreout adalah perasaan bosan yang kronis hingga memengaruhi perasaan kita.

Saking bosannya, kita mungkin bisa saja merasa left out dengan rekan kerja, tak sejalan lagi dengan visi perusahaan, dan peran yang kita lakukan tidak lagi bermakna.

Meskipun merasa bosan di tempat kerja dari waktu ke waktu adalah hal yang wajar, kebosanan kronis sangat berbeda. Pasalnya, hal itu menimbulkan beban emosional yang dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental kita.

Mengatasi Burnout dan Boreout

Meski keduanya disebabkan oleh dua hal yang berbeda, namun kita bisa mengatasinya dengan dua hal, yaitu istirahat dan komunikasi. Istirahat diperlukan jika sudah merasa lelah terhadap beban kerja yang didapat.

Sementara dalam kasus boreout, kita bisa mengisi waktu istirahat dengan berlatih mindfulness.

Caranya adalah dengan memikirkan kembali solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah kebosanan terhadap beban kerja yang minim. Misalnya, dengan mengikuti workshop atau menjadi pekerja lepas agar potensi diri masih bisa tersalurkan.

Baca juga: Terkadang Stress Itu Perlu

Di sisi lain, komunikasi diperlukan jika kita mengalami dua kondisi ini. Apabila beban kerja yang didapat terasa berat dan terlalu ringan, komunikasikanlah pada atasan agar mendapat solusi terbaik, misalnya pendelegasian beban kerja.

Jika merasa boreout, kita juga bisa menawarkan diri memegang proyek baru atau membantu pekerjaan rekan lainnya.

Lalu, adakah cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi dua masalah ini?

Jawaban lengkapnya bisa kalian dengarkan melalui siniar Obsesif bertajuk “Burnout vs Boreout” di Spotify. Tak hanya itu, di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, loh!

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan dik.si/ObsesifAnimoE3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com