Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membentuk Otot di Usia Remaja, Bahayakah bagi Masa Pertumbuhan?

Kompas.com - 13/12/2022, 05:36 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini sempat ramai di media sosial soal pelajar sekolah yang kerap pamer otot di usia remaja.

Sesekali dia memamerkan beberapa gerakan latihan fisik seperti pull up, hingga menunjukkan aksi bak binaragawan yang sedang memamerkan lengan dan perut yang ototnya sudah terbentuk.

Namun sebelum itu, sebetulnya tubuh berotot di usia remaja bukan lagi hal aneh di industri hiburan Tanah Air.

Sejumlah artis pria yang tubuhnya sudah berotot seringkali terlihat, baik di media sosial hingga layar televisi.

Sebut saja penyanyi muda, Bertrand Peto, lalu ada Azka Corbuzier hingga Farrel Bramasta.

Sejak usia remaja, mereka sudah melatih ototnya di pusat kebugaran sampai bentuknya kekar.

Baca juga: Jennifer Lopez Pamer Otot Perut Kencang, Kombinasikan Crop Top dan Rok 

Mengingat lagi usia remaja yang notabene masih dalam masa pertumbuhan, tidak sedikit orang yang mempertanyakan apakah ada risiko kesehatan di balik proses pembentukan otot di masa belia?

Remaja pamer ototYouTube / indomuscle Remaja pamer otot

"Sebetulnya tidak ada yang salah kalau mau pergi ke tempat gym di usia yang lebih awal."

"Saya rasa proses latihan yang membentuk otot ini tidak akan mengganggu growth period-nya,"

Demikian kata Dr Badrul Shah Badaruddin, consultant orthopaedic, arthroplasty & sports surgeon dari ALTY Orthopaedic Hospital, KL, Malaysia dalam media gatheringnya, di Jakarta, belum lama ini.

Di samping itu, selain mendapatkan tubuh yang sehat, latihan untuk membentuk otot di saat muda juga dapat memberikan manfaat tambahan.

Seperti memaksimalkan tinggi badan di masa pertumbuhan. Sebab, sejumlah latihan yang dilakukan biasanya tak cuma melatih otot, tapi juga kekuatan tulang.

"Malahan kebiasaan olahraga ini bisa membuat dia lebih tinggi dan massa ototnya lebih kuat karena latihan yang dilakukan," lanjut dokter Badrul.

Baca juga: 10 Gerakan Olahraga untuk Membentuk Otot Perut yang Kencang 

Remaja butuh pengawasan dan bimbingan

Ilustrasi pria sedang memamerkan lengannya yang berotot.drobotdean/ Freepik Ilustrasi pria sedang memamerkan lengannya yang berotot.

Meski kebiasaan membentuk otot menawarkan beragam manfaat bagi masa pertumbuhan, bukan berarti bentuk latihan itu tidak ada risikonya.

Risiko kesehatan yang mungkin dapat dialami adalah soal kebutuhan nutrisi yang tidak boleh luput dari perhatian.

Dokter Badrul menyebutkan latihan membentuk otot yang intens tentu perlu ditunjang dengan asupan nutrisi yang tepat.

Sebab jika nutrisinya kurang tepat atau bahkan berlebihan, maka kemungkinan risiko gangguan kesehatan mungkin bisa dialami.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memerhatikan setiap asupan protein, lemak sehat, kalsium hingga beberapa vitamin yang dibutuhkan tubuh. 

"Nutrisi tulang dan nutrisi otot sangat diperlukan untuk membentuk bagian otot."

"Orang itu kalau mau memiliki otot yang bagus, masa pertumbuhan yang maksimal maka perlu memerhatikan dua nutrisi itu," katanya.

Kemudian anak-anak remaja yang ingin melatih hingga membentuk ototnya juga perlu pengawasan yang ketat dari para ahli.

Pasalnya kekuatan otot dan tulang pada usia remaja tidak sematang orang dewasa. Tetap ada risiko cedera jika proses latihan yang intens itu tidak didampingi oleh profesional.

"Namanya juga masih remaja, jadi mereka itu perlu pengawasan dari ahlinya untuk memantau jenis nutrisi sampai latihan."

"Jadi memang harus diawasi, karena remaja itu kan masih rentan ya. Sehingga saat latihan membutuhkan pengawasan dan bimbingan."

"Begitu juga dengan usia remaja yang perlu hati-hati meminum steroid yang mungkin tidak mereka perlukan. Itulah pentingnya pendampingan," pungkas dokter Badrun.

Baca juga: Studi: Diet Intermiten Menjadi Biang dari Hilangnya Massa Otot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com