KOMPAS.com - Tradisi perayaan Natal identik dengan kemeriahan momen bersama orang terdekat dan acara tukar kado.
Ada juga pernak-pernik wajib seperti pohon natal, lampu berkilauan dan dekorasi bernuansa merah-hijau untuk meramaikan suasana.
Namun sebenarnya ada banyak cara lain merayakan Natal yang berlaku di beberapa negara berbeda.
Baca juga: Catat, Ini 3 Tips Instan untuk Tampil Lebih Muda Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru
Tradisi Natal yang berlaku di setiap negara biasanya tergantung dari budaya masyarakat setempat.
Misalnya masyarakat Selandia Baru yang makan seafood segar untuk merayakan Natal atau bubur panasuntuk warga Finlandia.
Selain itu, ada banyak lagi tradisi Natal unik yang mungkin belum banyak diketahui.
Apa saja?
Tradisi Natal di Swedia wajib dihiasi dengan patung kambing raksasa dari jerami atau disebut Kambing Gävle.
Baca juga: Viral, Orang Swedia Tak Pernah Tawari Tamunya Makan, Ini Penjelasannya
Setiap tahunnya, kambing tersebut wajib dibangun di lokasi yang sama dengan tinggi lebih dari 42 kaki, lebar 23 kaki, dan berat 3,6 ton.
Masyarakat Swedia juga bisa menonton proses pembangunannya yang dimulai dari hari Minggu Adven pertama.
View this post on Instagram
Setiap perayaan Natal, Kota San Fernando di Filipina menyelenggarakan Ligligan Parul (atau Festival Lentera Raksasa) yang menampilkan parol nan indah yang melambangkan Bintang Bethlehem.
Setiap parol terdiri dari ribuan lampu berputar yang menerangi langit malam sehingga menjadikan San Fernando sebagai "Ibu Kota Natal Filipina".
Namun masyarakat Jepang tetap merayakannya secara meriah dengan makan bersama, biasanya dengan menu kalkun atau restoran ayam goreng tepung terdekat.
Baca juga: 6 Hidangan yang Wajib Disajikan Ketika Natal, Apa Saja?
Tradisi ini dimulai pada tahun 1974 setelah kampanye pemasaran yang sangat sukses yang disebut "Kurisumasu ni wa kentakkii!" atau "Kentucky untuk Natal!" sehingga makanan siap saji ini jadi menu wajib di Hari Natal.