KOMPAS.com - Perasaan dikhiniati, tertipu, insecure dan sedih adalah hal yang normal dialami jika pasangan selingkuh.
Wajar pula jika kita mendapati diri mengulang momen atau menganalisis perilaku tertentu untuk memahami alasan pasangan bersikap tidak setia.
Namun sebenarnya itu adalah hal yang sia-sia dan cenderung memicu kecemasan sehingga merusak kondisi emosional kita.
Maka penting untuk menghentikan overthinking tersebut dan berusaha membangun hidup serta kepercayaan diri lagi setelah hubungan berakhir.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul akibat Overthinking
Setelah mengalami perselingkuhan dalam suatu hubungan, korbannya biasanya berpikir berlebihan karena terus-menerus khawatir hal itu akan terjadi lagi bahkan dengan pasangan yang berbeda.
Hal ini berakibat pada harga diri kita sehingga akhirnya mengalami masalah dengan kepercayaan.
Kita ketakutan ketika pasangan pergi seorang diri, asyik dengan ponselnya atau mengubah rutinitas tertentu.
Baca juga: Overthinking Bukan Penyakit Mental, Pahami Cara Mengatasinya
Penderita OCD, kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya juga berisiko mengalami pemikiran berlebihan lebih sering dan lebih intens setelah perselingkuhan.
Beberapa alasan orang cenderung overthinking setelah diselingkuhi, antara lain:
Baca juga: Ramai Isu Selingkuh, Tak Perlu Overthinking soal Hubungan Sendiri
Harus diakui, sulit menghilangkan overthinking setelah merasakan perihnya perselingkuhan.
Namun ini seharusnya menjadi momen agar kita bisa lebih memperhatikan diri sendiri, memanfaatkan dukungan sosial, restrukturisasi kognitif, dan keterampilan komunikasi yang lebih baik untuk mengungkapkan perasaan kita.
Setelah itu, kita bisa melanjutkan hidup dengan lebih baik.
Hal-hal yang bisa dilakukan, misalnya:
Ketahui alasan kita overthinking setelah mengalami pengalaman traumatis itu.
Bisa jadi ini adalah kondisi yang sudah ada sebelumnya atau sekedar respon trauma yang sedang berlangsung.
Memahami alasannya secara spesifik dapat membantu kita mempelajari cara berhenti overthinking.
Baca juga: 6 Tips Perbaiki Hubungan Setelah Selingkuh, Mau Tahu?
Trust issue adalah hal yang normal dialami oleh orang yang diselingkuhi.
Jadi cobalah untuk membangun rasa percaya itu lagi, baik terhadap pasangan yang tetap kita pertahankan atau orang baru.
Cobalah mulai dengan menghadirkan hubungan di mana kita bebas berbicara dan berbagi perasaan serta didengarkan.
Mindfulness dapat membantu meredakan perasaan cemas, stres, depresi, PTSD, dan reaktivitas emosional.
Cobalah untuk memperhatikan situasi kita saat ini dan fokus pada apa yang dapat dikendalikan saat ini.
Baca juga: 4 Teknik Mindfulness yang Layak untuk Dicoba
Lakukan hal-hal satu per satu, pelan-pelan, dan latih teknik relaksasi saat kita merasa kewalahan.
Lingkungan berbeda bisa menjadi awal baru sekaligus coping mechanism bagi hati yang terluka.
Perubahan lingkungan ini bisa drastis, seperti pindah ke rumah baru atau berlibur panjang, atau sekedar mengganti furnitur di rumah.
Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Stres Berat agar Kembali Bahagia
Menerima bahwa perselingkuhan telah terjadi dalam hubungan kita memang sulit namun bisa menghilangkan rasa sakit.
Kita juga bisa belajar hidup dengannya sehingga tak lagi terjebak pada perasaan negatif itu.
Cobalah luangkan waktu untuk mempraktikkan perawatan diri dan menemukan cara untuk merasa lebih nyaman dengan diri sendiri, fisik maupun emosional.
Limpahi diri sendiri dengan rasa cinta dan afirmasi positif agar overthinking hilang secara perlahan.
Terlalu banyak berpikir kadang bisa memicu pesimisme dan hal negatif yang kemudian merusak mental kita.
Baca juga: 7 Kalimat Afirmasi Positif untuk Atasi Stres dan Cara Menerapkannya
Overthinking cenderung mendatangkan berbagai kemungkinan negatif termasuk perselingkuhan yang sama.
Alihkan perhatian dan pikiran dengan hal yang lebih objektif dan faktual.
Jurnaling membantu meningkatkan kesehatan mental dan mengelola overthinking.
Catatan pengalaman tersebut membantu kita untuk merenungkan hal yang telah terjadi dan mengambil langkah perubahan.
Baca juga: Menulis Jurnal Harian Sebagai Terapi Emosi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.