Ginjal bertanggung jawab memproduksi urine. Bila ginjal tidak berfungsi dengan baik, jumlah urine yang dihasilkan dapat berkurang.
Pasalnya, ginjal bertugas menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine.
Penyakit ginjal dapat menyebabkan perubahan tampilan urine, termasuk warna atau konsistensi.
Ginjal yang rusak tidak bisa menyaring darah secara efektif, menimbulkan akumulasi produk limbah dalam urine sehingga berubah warna atau menjadi keruh.
Baca juga: Mengenali Perubahan Urine yang Perlu Diwaspadai, Bisa Jadi Masalah Ginjal
Akumulasi produk limbah dalam tubuh dapat menyebabkan mual dan muntah.
Gejala ini biasanya tidak terlihat sampai ginjal rusak parah atau memasuki tahap lanjut.
"Tes darah dan urine adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kita mengidap penyakit ginjal," begitu bunyi keterangan Johns Hopkins Medicine.
Penyakit ginjal dapat menyebabkan perubahan kadar hormon tertentu dalam tubuh, yang memengaruhi kulit dan menimbulkan rasa gatal.
Baca juga: Kenali Rasa Gatal di Tubuh, Bisa Jadi Pertanda Berbagai Penyakit
Penyakit ginjal juga membuat cairan menumpuk di paru-paru dan menyebabkan sesak napas atau dispnea.
Dispnea dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan terkadang disertai gejala lain seperti nyeri dada, batuk, dan mengi.
Ada beberapa kemungkinan penyebab dispnea, antara lain gangguan pernapasan (asma dan penyakit paru obstruktif kronik), gangguan kardiovaskular (gagal jantung dan emboli paru), serta kondisi lain (termasuk penyakit ginjal dan anemia).
Akumulasi cairan di paru-paru akibat kerja ginjal yang tidak optimal dapat menyebabkan nyeri dada.
Baca juga: Hindari, 4 Makanan yang Buruk bagi Kesehatan Ginjal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.