Kita bisa mencoba memeriksa pemikiran bencana dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa saya sebenarnya baik-baik saja. Otak saya hanya bereaksi secara berlebihan.
Baca juga: Ketindihan, Fenomena Makhluk Halus atau Gangguan Tidur?
Kesadaran ini dapat membantu kita tetap lebih tenang dan menyiapkan kita untuk kembali tertidur.
"Berada dalam kondisi yang lebih cemas dan terpuruk akan mengesampingkan dorongan untuk tidur," tambah Barwick.
"Apa yang biasanya terjadi adalah kita memusatkan perhatian dan upaya kita untuk secara aktif mencoba kembali tidur," tutur Barwick.
"Sayangnya, hal itu malah bisa membuat kita terjaga lebih lama," lanjut dia.
Memikirkan fakta bahwa kita tidak tidur dapat membangkitkan kecemasan.
Jadi, langkah yang lebih baik adalah menerima situasi kita — jangan menolak untuk terjaga — dan temukan fokus alternatif.
Barwick pun merekomendasikan untuk bangun dan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan membuat kita tetap rileks seperti membaca, merajut, atau membuat jurnal.
Lewati aktivitas berbasis gadget atau layar seperti menyelesaikan pekerjaan, menonton film, dan sebagainya karena itu akan membuat diri kita semakin merasa stres dan mengganggu tidur.
Barwick juga menyarankan untuk mengukur perasaan kita. Apakah kita terjaga, waspada, dan mulai merasa cemas?
Baca juga: Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Memicu Penurunan Fungsi Kognitif
Tujuannya adalah untuk membuat kita tetap tenang dan membiarkan dorongan tidur mucul secara alami dari tubuh yang akan membantu kita tertidur lagi.
Bagaimana pun, fokus pada aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan juga merupakan cara yang lebih menyenangkan untuk menghabiskan waktu sebelum tidur kembali.
"Jangan memeriksa ponsel, karena itu hanya akan membuat kita cemas dan semakin besar kemungkinan blue light tersebut mengaktifkan sistem saraf untuk membuat kita tetap terjaga," ujar Barwick.
Tidur penting untuk memberikan kita energi dan membantu tubuh merasa lebih baik.
Maka, wajar jika kita khawatir apabila kita tidak dapat berfungsi dengan baik setelah mengalami gangguan tidur.